Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Songkok Guru Buatan Warga Binaan Lapas Takalar Tampil di IPPAFest 2025 Jakarta
22 April 2025 9:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari HUMAS Lapas Takalar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jakarta_INFO_PAS - Produk unggulan hasil karya warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar, yakni songkok guru atau songko recca, dipamerkan dalam gelaran Indonesian Prisons Product and Art Festival (IPPAS Fest) 2025 yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada 21–23 April 2025.
ADVERTISEMENT
Kegiatan IPPAFest 2025 secara resmi dibuka oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Drs. Agus Andrianto, SH., MH. IPPAFest menjadi wadah yang mempertemukan kreativitas warga binaan dari seluruh Indonesia dengan masyarakat luas, sekaligus mengangkat nilai-nilai seni, budaya, dan potensi ekonomi dari balik tembok pemasyarakatan.
Songkok guru yang dikenal sebagai songkok anyam khas Bugis Makassar ini menjadi salah satu produk andalan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam pameran tersebut. Terbuat dari anyaman serat lontara, songkok guru mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal, ketelitian, dan ketekunan yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Dalam tradisi masyarakat Bugis Makassar, songko guru ini biasa digunakan dalam upacara adat, pernikahan, hingga acara resmi.
"Produk ini sepenuhnya dikerjakan oleh warga binaan Lapas Takalar sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian. Tidak hanya bernilai estetika, hasil anyaman songkok guru ini menjadi sebuah upaya dan harapan bagi warga binaan untuk dapat berkarya dan kembali diterima oleh masyarakat," kata Kepala Lapas Takalar, Mansur, Selasa (22/4/2025).
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjenpas Sulsel, Rudy Fernando, Sianturi turut hadir dan mendampingi langsung tim Kanwil Sulsel yang memamerkan berbagai produk kreatif warga binaan Lapas Rutan Se-Sulawesi Selatan.
"Melalui partisipasi dalam IPPAFest ini, diharapkan produk-produk warga binaan semakin dikenal luas oleh masyarakat dan membuka peluang untuk pengembangan usaha di luar lapas," ujar Rudy Fernando.
Rudy Fernando berharap, karya warga binaan bisa menjadi bekal yang baik saat mereka bebas nantinya. "Kami berharap, karya-karya WBP seperti songkok guru ini bisa menjadi jembatan bagi warga binaan untuk membangun masa depan yang lebih baik" tambahnya.