Konten dari Pengguna

Peduli Sungai, Solusi Minimalisir Pencemaran Sampah Di Sungai

Muhammad Yus Yunus
Perkenalkan saya Muhammad Yus Yunus. Saya berasal dari kabupaten brebes dan sekarang sedang berkuliah di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Kimia.
17 Februari 2022 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Yus Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pencemaran sungai (Sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pencemaran sungai (Sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Permasalahan sampah di Indonesia semakin hari semakin bertambah. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tercatat di tahun 2020 jumlah sampah nasional negara Indonesia mencapai 67,8 juta ton. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 0,8 juta ton dari tahun 2018 yang berada pada 66-67 juta ton. Hal ini diperkirakan dapat terus bertambah setiap tahunnya seiring meningkatnya jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan hidup penduduk.
ADVERTISEMENT
Pencemaran sampah yang terjadi di Indonesia meliputi berbagai sektor lingkungan diantaranya yang paling memprihatinkan yaitu Sungai. Dampak yang ditimbulkan sangat merugikan bagi lingkungan. Sungai sendiri menjadi salah satu media mengalirnya air dari daratan menuju lautan. Ketika sungai dipenuhi oleh sampah, sungai akan tercemar bahkan yang terburuk sungai akan mengalami pendangkalan dan akan menimbulkan banjir. Akhirnya tempat pemberhentian air sungai yaitu laut pun akan ikut dipenuhi sampah.
Pencemaran sungai oleh sampah di Indonesia tidak lain disebabkan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Meskipun sudah ada larangan terkait pembuangan sampah di aliran sungai, masyarakat masih tetap membuang sampah di sungai. Hal tersebut dinilai terjadi karena masih minimnya perhatian pemerintah dan ketidakjelasan terhadap pelaku pembuangan sampah ke aliran sungai. Selain peran pemerintah seharusnya dari masyarakat juga harus ikut serta menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar.
ADVERTISEMENT
Keberadaan sampah pada aliran sungai dapat mengakibatkan memburuknya kualitas air yang nantinya tidak layak untuk dikonsumsi. Sampah yang berada disungai didominasi sampah organik dan sampah anorganik. Keduanya sama-sama memberikan dampak buruk bagi kualitas air. Menurut Bhada-Tata Hoornweg (2016) Tumpukan sampah yang berada dalam aliran air akan menimbulkan cairan beracun yang disebut leachate. Sampah organik yang memasuki aliran sungai dapat megurangi kandungan oksigen sungai dan menimbulkan organisme yang berbahaya bagi lingkungan.
Pencegahan terhadap pencemaran air sungai di Indonesia sudah sepatutnya menjadi tanggungjawab kita bersama. Melihat kondisi sungai di Indonesia semakin memburuk dan tergolong kedalam status tercemar berat. Upaya yang perlu kita dilakukan kita selaku masyarakat Indonesia salah satunya sadar bahwa pencemaran sungai merupakan hal yang sangat merugikan bagi diri kita sendiri. Banyak hal yang dapat dilakukan terhadap sampah daripada harus dibuang ke sungai dan mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya melakukan pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah tersebut agar dapat digunakan kembali tanpa perlu dibuang. Hal tersebut dikenal efektif mengurangi jumlah mencemaran sampah di aliran sungai. Terbukti pembangunan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah di Kabupaten Subang dan Bekasi mampu mengurangi pencemaran sampah di sungai sebesar 16,46% dan 10,67%.
Solusi Pengelolaan Sampah
Pengendalian dan penanggulangan terhadap pembuangan sampah terhadap aliran sungai salah satunya yaitu melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Pengelolaan sampah dimulai dari diri kita masing-masing. Upaya pertama yang dapat kita lakukan yaitu dengan melakukan pengurangan timbulan sampah (Reduce). Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi timbulan sampah seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mulailah menggunakan segala kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan
ADVERTISEMENT
Upaya kedua yaitu dengan melakukan daur ulang (Recycle) dan mendaur pakai (Reuse). Sama halnya dengan upaya yang pertama, upaya yang kedua ini dapat dilakukan dengan banyak hal. Sampah organik seperti sisa sayur-sayuran maupun rerumputan dapat digunakan untuk bahan dasar membuat pupuk yang dapat digunakan dalam bidang pertanian.
Sebenarnya masih banyak hal yang dapat kita lakukan untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan terhadap sampah yang mencemari sungai. Peran semua elemen masyarakat menjadi penentu keberhasilan dalam permasalahan sampah yang mencemari sungai. Ketika semua bahu-membahu dalam mengatasi permasalahan sampah, bukan hal yang tidak mungkin di masa depan Indonesia mampu terlepas dari permasalahan sampah. Wallahu a’lam bish-showab.