Konten dari Pengguna

Serat Larut vs. Serat Tidak Larut: Mana yang Lebih Baik bagi Tubuh?

Maria Jessica Rulina Munthe
Mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
21 Oktober 2024 9:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maria Jessica Rulina Munthe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: arsip penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: arsip penulis
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serat pangan merupakan kelompok polisakarida yaitu karbohidrat kompleks yang berasal dari bagian dinding sel tanaman pangan yang sulit untuk dicerna dan diuraikan oleh saluran pencernaan dalam tubuh.
Berdasarkan sifat kelarutannya dalam air, serat pangan diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu serat larut dan serat tidak larut.
Apa itu Serat Larut?
Serat larut atau Soluble Dietary Fiber merupakan jenis serat yang dapat larut dalam air, sehingga mampu untuk melewati usus halus dengan mudah dan difermentasi oleh mikroflora usus besar. Serat larut dapat larut dalam air dikarenakan memiliki struktur molekul berupa rantai molekul yang lebih pendek dibandingkan dengan serat tidak larut, sehingga memungkinkan serat larut menyerap air.
Jenis-jenis serat larut ini diantaranya pektin, fructan-inulin, gum, dan B-glukan. Sumber serat larut ini dapat ditemukan pada bahan pangan seperti, buah-buahan (jeruk, apel, pir), biji-bijian (oatmeal), dan kacang-kacangan (kacang merah dan kacang hitam).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kementerian Kesehatan, serat larut bermanfaat untuk mengurangi tingkat kolesterol dan penyakit kardiovaskuler, dimana serat larut akan menjerat lemak di dalam usus halus, sehingga serat dapat menurukan tingkat kolesterol dalam darah hingga 5% atau bahkan lebih. Selain itu, serat larut dapat mengontrol gula darah dengan memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, terutama bagi penderita diabetes. Kemudian, serat larut dapat membuat seseorang yang mengonsumsi nya merasa kenyang lebih lama, hal ini disebabkan karena serat larut dapat memperlambat pencernaan.
Apa itu Serat Tidak Larut?
Serat tidak larut atau Insoluble Dietary Fiber merupakan jenis serat yang tidak dapat larut dalam air. Serat tidak larut, tidak dapat larut dalam air disebabkan oleh struktur rantai molekulnya yang lebih panjang dan lurus, sehingga struktur nya menjadi kuat dan tidak mudah dipecah.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis serat tidak larut ini diantaranya yaitu selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Sumber serat tidak larut ini dapat ditemukan pada bahan pangan seperti, sayuran (bayam, kangkung, brokoli), biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
Manfaat serat tidak larut bagi tubuh diketahui dapat menjaga kesehatan pencernaan, dikarenakan serat tidak larut mampu membantu melancarkan buang air besar dan mencegah terjadinya sembelit. Selain itu, serat tidak larut juga menjadi makanan bagi bakteri baik yang ada di dalam tubuh.
Baik serat larut maupun serat tidak larut sama-sama penting untuk kesehatan tubuh. Tubuh membutuhkan keseimbangan antara keduanya untuk dapat berfungsi secara optimal. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, Anda dapat melancarkan pencernaan, menjaga gula darah, dan mengurangi risiko penyakit.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
ADVERTISEMENT