Konten dari Pengguna

Ironi Akses Buku Digital: Keterbatasan iPusnas di Tengah Gaya Hidup Cepat

Amel Puspita
Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Surabaya
14 November 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amel Puspita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Literasi Digital (sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-laptop-7516347/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Literasi Digital (sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-laptop-7516347/)
ADVERTISEMENT
Mengapa di era serba digital seperti sekarang ini, kita masih harus menunggu lama hanya untuk membaca buku? Padahal, di tengah kesibukan dan gaya hidup yang semakin cepat, teknologi seharusnya menjadi solusi. Mulai dari belanja, transportasi, hingga hiburan, semuanya dapat dilakukan dengan satu ketukan di layar. Namun, entah mengapa, membaca buku di iPusnas seakan menjadi tantangan yang memakan waktu. Padahal, katanya teknologi dibuat untuk mempermudah hidup. Akan tetapi, di iPusnas, seolah antrean menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian.
ADVERTISEMENT
Minat baca di Indonesia masih rendah, hanya 1 dari 1.000 orang yang aktif membaca menurut data UNESCO. Ironis sekali, padahal sekarang akses ke ribuan buku melalui aplikasi seperti iPusnas sudah semudah menjentikkan jari. Sebagai seseorang yang gemar membaca, rasanya sedih sekaligus heran, masa iya dari 1.000 orang, hanya 1 yang berminat membaca? Dengan aplikasi seperti iPusnas, saya bisa mengakses banyak buku tanpa harus repot-repot pergi ke toko buku atau perpustakaan fisik. Cukup duduk santai, buka aplikasi, dan cari buku yang diinginkan. Namun, kekecewaan muncul saat ingin membaca buku favorit, tetapi harus menunggu lama karena sistem antrean yang kurang jelas. Saya paham, tidak semua orang mampu membeli buku bacaan, baik itu fiksi maupun nonfiksi. Saya sendiri, sebagai pecinta buku, sering kali berpikir dua kali sebelum membeli buku baru. Harga novel saat ini cukup tinggi, sementara uangnya mungkin lebih baik digunakan untuk kebutuhan lainnya. Nah, di sinilah iPusnas bisa menjadi solusi! Ini adalah aplikasi perpustakaan online yang bisa diunduh secara gratis, dan kita bisa mengakses ribuan buku tanpa harus mengeluarkan biaya. Namun, sayangnya, ada beberapa hal di iPusnas yang perlu diperbaiki agar pengalaman membaca menjadi lebih nyaman. Misalnya, sistem antrean yang kurang jelas dan tampilan beranda yang kurang menarik.
ADVERTISEMENT
KETERBATASAN LAYANAN IPUSNAS
ADVERTISEMENT
Jika iPusnas ingin lebih banyak digunakan, sebaiknya perbaiki dulu sistem antrean dan tampilan berandanya. Dengan dukungan dan masukan dari para pengguna, iPusnas bisa berkembang menjadi platform yang lebih baik lagi untuk meningkatkan minat baca di seluruh Indonesia. Sebagai seseorang yang cinta membaca, saya sangat berterima kasih karena iPusnas telah menyediakan akses buku secara online dan gratis. Harapannya, dengan akses yang lebih baik, semakin banyak orang yang tertarik membaca, dan kita semua bisa melihat peningkatan minat baca di masyarakat. Mari kita dukung iPusnas agar menjadi lebih baik dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang gemar membaca!
Amel Puspita, mahasiswa Ilmu Administrasi Negara UNESA.