Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pilkada 2024: Bukan Lagi Soal Partai, Tapi Soal Influencer Politik!
19 November 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Noor Kansyah Saylendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital modern, teknologi media sosial telah menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Peran influencer dalam Pilkada 2024 merupakan fenomena yang tak terhindarkan dalam konteks politik. Tidak seperti di masa lalu di mana partai politik mendominasi kampanye elektoral, kini influencer memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan meningkatkan partisipasi politik.
ADVERTISEMENT
Mengapa Influencer Politik Semakin Penting?
Influencer media sosial memiliki kemampuan besar untuk mencapai banyak orang dan memengaruhi pandangan masyarakat. Dengan platform Instagram, TikTok, dan YouTube, mereka dapat menyampaikan pesan-pesan politik dengan cara yang inovatif dan mudah dipahami. Generasi milenial dan Gen-Z, yang kebanyakan aktif di media sosial, sangat peka terhadap influencer favorit mereka. Oleh karena itu, politisi dan tim kampanye politik mulai menggunakan strategi digital melibatkan influencer untuk menjangkau pemilih muda.
Faktor-Faktor yang Memotivasi Penggunaan Influencer dalam Kampanye Elektoral
1.Jangkauan Massal
Media sosial telah menjadi tempat utama untuk berinteraksi sosial. Sekitar 68% penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial, membuatnya pasar terbesar untuk kampanye politik digital. Dengan audiens yang luas dan bervariasi, influencer bisa menyebarkan pesan politik secara efektif dan luas.
ADVERTISEMENT
2.Kemampuan Edukatif
Influencer tidak hanya sebagai penghibur, tetapi juga dapat sebagai pendidik. Mereka dapat mempermudah pemahaman kompleksitas politik dengan menggunakan infografis, komedi, dan isu-isu populer. Sebagai contoh, influencer bisa membuat video singkat tentang tujuan calon presiden, wakil presiden, atau daerah, dan menyampaikannya secara inovatif.
3.Meningkatkan Kesadaran Politik
Dengan cara yang interaktif dan menarik, influencer dapat meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat. Mereka dapat memberikan informasi tentang hak-hak pemilih, cara memilih dengan benar, atau bahkan memberikan instruksi singkat tentang cara mengikuti debat kandidat dengan hati-hati.
Meskipun peran influencer dalam Pilkada 2024 sangat penting, ada potensi risiko yang perlu diwaspadai. Tanpa etika dan tanggung jawab yang jelas, influencer dapat mempengaruhi opini publik ke arah yang negatif. Misinformasi dan disinformasi semakin marak di media sosial. Influencer harus bertanggung jawab memastikan informasi yang dibagikan akurat dan dapat dipercaya. Untuk mengatasi risiko ini, beberapa negara telah mewajibkan influencer untuk mencantumkan label "berbayar" atau "endorse" selama kampanye mereka untuk kandidat tertentu. Langkah-langkah serupa di Indonesia mungkin menjadi pertimbangan penting untuk Pilkada 2024, karena kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu harus dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Kasus Nyata: Peran Influencer Politik dalam Pilpres 2024
Pilpres 2024 di Indonesia adalah salah satu contoh nyata yang menggambarkan pengaruh influencer dalam politik. Pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menggunakan strategi digital yang agresif untuk merekrut dukungan muda. Mereka berkolaborasi dengan selebriti dan influencer populer seperti Raffi Ahmad, Varrel Bramasta, Baim Wong,Ria Ricis, Nagita Slavina, Deddy Corbuzier, dan Atta Halilintar.
Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya peran influencer dalam membentuk opini publik dan mendorong pemilih muda untuk turut serta dalam proses demokrasi. Dengan menggunakan platform media sosial, pasangan Prabowo-Gibran berhasil mencapai audiens yang luas dan mempromosikan visi misi mereka secara dinamis dan interaktif, serta membuat mereka memenangkan pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Risiko Penyebaran Informasi Salah Kaprah
Risiko utama dari keberadaan influencer politik tanpa pengetahuan politik yang memadai adalah penyebaran informasi yang tidak benar. Ketika seseorang yang tidak ahli dalam bidang politik mulai berbicara tentang topik-topik kompleks seperti ekonomi, lingkungan hidup, atau kebijakan publik, risiko kesalahan besar sangat tinggi. Akibatnya, masyarakat dapat merasa bingung dan kesulitan dalam membedakan antara fakta dan propaganda. Sebuah contoh nyata adalah ketika seorang selebriti tanpa latar belakang akademis memulai diskusi tentang kebijakan energi alternatif. Tanpa melakukan penelitian yang komprehensif, dia mungkin akan menyimpulkan hal-hal yang keliru dan akhirnya menyesatkan massa luas. Situasi seperti ini merugikan partai politik yang didukung oleh selebriti, serta merusak citra demokrasi.
Politisi saat ini harus pandai menggunakan media digital untuk berinteraksi dengan pemilih. Banyak politisi menggunakan strategi digital dengan melibatkan influencer untuk menarik pemilih muda selama pilkada 2024. Dengan demikian, mereka dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan politik dengan cepat dan luas. Seorang politisi dapat membuat video pendek tentang tujuan calon presiden atau wali kota dan menyampaikannya dengan cara yang inovatif. Politisi perlu memahami tren terkini di media sosial untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan preferensi pemilih. Contoh, penggunaan meme atau konten viral lain dapat efektif dalam menarik perhatian generasi muda.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah peran influencer dalam Pilkada 2024 tidak lagi terkait dengan partai politik, mereka kini memegang peran kunci dalam membentuk opini masyarakat dan mendorong keterlibatan politik. Dengan jangkauan massal dan kemampuan eduktif, mereka dapat menyederhanakan kompleksitas politik dan meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat.Namun, perlu diingat agar waspada terhadap risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan influencer tanpa pengetahuan politik yang memadai.
Dengan begitu, harapannya Pilkada 2024 akan lebih inklusif dan transparan, di mana setiap suara dihargai dan setiap pilihan didasarkan pada informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Mari kita hadapi era baru ini dengan penuh harapan dan kesadaran bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi negara kita.
ADVERTISEMENT