Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Gebrakan Baru: Cukai Minuman Berpemanis Dimulai Paruh Kedua Tahun 2025
15 Januari 2025 15:21 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Salwalani Faisal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara, objek cukai baru berupa minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) akan diperkenalkan pada paruh kedua tahun 2025. Penambahan objek cukai ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi minuman berpemanis yang berlebihan dan mengatasi permasalahan kesehatan yang terkait, seperti obesitas dan diabetes.
ADVERTISEMENT
Urgensi Ekstensifikasi Cukai
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga untuk mendorong perubahan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi minuman berpemanis. Kebijakan ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi konsumsi gula berlebih dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
Indonesia telah mengamati keberhasilan negara-negara lain dalam menerapkan kebijakan serupa. Misalnya, Meksiko yang telah memberlakukan cukai pada minuman berpemanis sejak tahun 2014, berhasil mengurangi konsumsi minuman berpemanis secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan cukai MBDK dapat menjadi instrumen fiskal yang efektif untuk mengurangi konsumsi gula dan meningkatkan pendapatan negara.
Tantangan Implementasi Cukai MBDK
Salah satu tantangan utama dalam penerapan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) adalah resistensi dari industri. Produsen minuman berpemanis mungkin menentang kebijakan ini karena mereka khawatir kenaikan harga akan berdampak negatif pada penjualan dan permintaan produk mereka. Beberapa produsen mungkin juga merasa terancam dengan potensi penurunan pangsa pasar jika konsumen beralih ke produk yang lebih murah atau alternatif yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penerimaan publik juga menjadi tantangan. Konsumen mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan harga yang lebih tinggi akibat penerapan cukai. Terutama bagi konsumen yang sudah terbiasa dengan harga lama, perubahan ini bisa menimbulkan resistensi dan ketidakpuasan.
Kompleksitas administratif adalah tantangan lain yang signifikan. Pemerintah perlu memastikan bahwa sistem administrasi cukai dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Proses verifikasi, pelaporan, dan pengawasan harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari penyalahgunaan dan memastikan kepatuhan dari semua pihak yang terlibat. Kurangnya infrastruktur yang memadai bisa memperlambat proses administrasi dan meningkatkan beban kerja bagi otoritas terkait.
Solusi dan Pendekatan
Untuk mengatasi resistensi dari industri, pemerintah dapat melakukan dialog dan kolaborasi dengan produsen minuman berpemanis. Melibatkan mereka dalam proses perumusan kebijakan dapat membantu menemukan solusi yang saling menguntungkan. Misalnya, pemerintah dapat memberikan insentif bagi produsen yang menghasilkan minuman rendah gula atau alternatif yang lebih sehat. Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi resistensi tetapi juga mendorong inovasi dalam industri minuman.
ADVERTISEMENT
Mengatasi penerimaan publik memerlukan kampanye edukasi yang intensif. Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya konsumsi gula berlebihan dan manfaat dari kebijakan cukai. Dengan pendekatan yang edukatif, masyarakat akan lebih memahami alasan di balik kebijakan ini dan cenderung lebih mendukung.
Untuk kompleksitas administratif, penggunaan teknologi informasi dan sistem digitalisasi menjadi solusi utama. Pemerintah dapat mengembangkan sistem informasi terintegrasi yang memudahkan proses pelaporan, verifikasi, dan pengawasan cukai. Sistem ini harus dirancang untuk meminimalkan risiko kesalahan dan penyalahgunaan, serta meningkatkan efisiensi administrasi. Pelatihan untuk petugas dan sosialisasi kepada pelaku usaha juga penting untuk memastikan semua pihak memahami dan mampu menjalankan sistem dengan baik.
Dengan kombinasi strategi ini, pemerintah dapat mengatasi tantangan yang muncul dalam penerapan cukai MBDK dan memastikan kebijakan ini berjalan dengan sukses. Kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan penerimaan negara tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi masyarakat, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
Dampak pada Daya Saing Produk
Pengembangan objek cukai baru seperti MBDK diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Kebijakan ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan, yang dapat meningkatkan citra positif produk Indonesia.
Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan regulasi yang kuat, Indonesia memiliki peluang besar untuk sukses dalam menerapkan cukai MBDK. Kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan penerimaan negara tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi masyarakat.
Pengembangan objek cukai baru merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk menghadapi tantangan kesehatan dan fiskal yang kompleks. Keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kolaborasi dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan industri. Dengan demikian, Indonesia dapat memimpin dalam upaya global untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Penulis :
Alya Raihana L. (PKN STAN) & Salwalani Faisal (PKN STAN)
Referensi :
Adzim, F., Hajrah, H., Sarifa, S., Handayani, H., & Nugraha, S. A. (2023). Jurnal Studi Literatur Standar Pengenaan Bea Cukai Pada Sektor Industri Minuman Berpemanis. Indonesian Journal of Management Studies, 1(4), 7-14.
UNICEF Indonesia. (2021). Ringkasan Kebijakan: Cukai untuk Minuman Berpemanis.