Alasan Mengapa Civic Knowledge Harus Dikuasai Mahasiswa Keguruan

Amelia Cahya Mahardhika
PGSD - UNIPMA 2019
Konten dari Pengguna
2 Mei 2021 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Cahya Mahardhika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/photos/pYWuOMhtc6k - Civic Knowledge, kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa keguruan.
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/photos/pYWuOMhtc6k - Civic Knowledge, kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa keguruan.
ADVERTISEMENT
Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 (1) yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Sasaran Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi pada dasarnya adalah untuk membentuk warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai civic education memiliki beberapa kompetensi, salah satunya civic knowledge. Civic knowledge (Pengetahuan Kewarganegaraan) memiliki aspek yang berkaitan dengan akademik-keilmuan, yang mana aspek tersebut dapat diterapkan dalam dunia pendidikan.
Hal tersebut diwujudkan melalui civic knowledge yang berfokus pada ranah kognitif, yang kemudian diterapkan warga negara dalam bentuk percaya diri sebagai bangsa Indonesia dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial serta politik. Menurut saya, percaya diri sebagai bangsa Indonesia dapat dirasakan apabila anak bangsa berprestasi di kancah internasional, semakin banyak prestasi yang diraih, maka semakin percaya diri pula suatu bangsa. Sedangkan partisipasi dalam dunia sosial dapat diwujudkan oleh warga negara mencurahkan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT

Pengetahuan dalam Civic Knowledge

Hal yang paling baik dari seorang warga negara adalah mengetahui bagaimana Ia harus berperan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam pandangan saya, warga negara yang baik pasti mengetahui bagaimana menyeimbangkan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan bagaimana Ia memaknai hak dan asasi manusia. Warga negara yang baik mengetahui bagaimana cara menyampaikan aspirasinya dengan mematuhi prinsip-prinsip dan proses demokrasi, serta menyampaikan aspirasi kepada lembaga-lembaga pemerintahan guna ditindak lanjuti. Bangsa yang kokoh adalah bangsa yang selalu memegang teguh jati dirinya dalam kehidupan nasional dan internasional, karena ciri khas suatu bangsa terletak pada jati dirinya sendiri. Identitas Nasional termasuk dalam pengetahuan civic knowledge. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mayoritas masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Dalam ranah nasional, sesuai yang tertera dalam UUD NRI 1945 Pasal 1 ayat 3, bangsa indonesia menyatakan diri sebagai negara hukum. Indonesia menganut sistem peradilan bebas dan tidak memihak serta berpedoman pada konstitusi tertinggi UUD NRI 1945
ADVERTISEMENT

Kaitan Civic Knowledge dengan Mahasiswa Keguruan

Sebagai mahasiswa keguruan tentunya di masa depan akan berkecimpung dalam profesi yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Sebagai insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tentunya harus berpegang teguh terhadap salah satu tujuan bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD NRI 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mahasiswa keguruan perlu menguasai pengetahuan-pengetahuan dalam civic knowledge. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, kegiatan sosial merupakan hal yang lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, partisipasi sosial dapat diwujudkan dengan mengidentifikasi masalah dan potensi yang berkaitan dengan pendidikan dalam suatu lingkup masyarakat, kemudian memilih dan mengambil keputusan berkaitan dengan solusi bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan dan bagaimana suatu potensi dapat dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Dan kemudian dapat melakukan evaluasi perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan itu, sebagai calon tenaga pendidik dan insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, mahasiswa keguruan perlu melakukan pemutakhiran IPTEK terhadap dirinya sendiri. Tujuannya adalah supaya setiap partisipasinya dalam dunia pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan sesuai untuk diterapkan saat mereka telah memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan begitu, mereka juga termasuk aktif dalam upaya mencapai tujuan bangsa serta memajukan bidang pendidikan bangsanya sendiri.
Menurut saya, civic knowledge, selain berfokus pada ranah kognitif, juga berfungsi sebagai pembentuk karakter mahasiswa keguruan. Sebagai tenaga pendidik, guru tidak hanya membimbing peserta didik dalam akademik saja, tetapi juga menjadi suri tauladan peserta didik yang diharapkan mampu menjunjung tinggi moralitas serta menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang baik.
ADVERTISEMENT