Konten dari Pengguna

Kampanye Peduli Kesehatan Mental: Membangun Kesadaran atau Sekadar Tren?

Ayu Arzety
Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana.
21 Oktober 2024 9:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Arzety tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehadiran campaign peduli kesehatan mental sudah marak dilakukan, berbagai cara banyak dilakukan oleh orang-orang yang merasa isu kesehatan mental patut untuk diberikan sorotan. Kehadiran kegiatan ini dilakukan berbagai platform, mulai dari media sosial hingga kampanye secara langsung bersama komunitas. Namun, apabila ditelaah kembali, apakah kegiatan ini benar-benar efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental atau hanya menjadi tren sesaat yang sewaktu-waktu dapat hilang dan tidak bermakna?
Peduli Kesehatan Mental. Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/cetak-nomor-putih-dan-hitam-6136085/
zoom-in-whitePerbesar
Peduli Kesehatan Mental. Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/cetak-nomor-putih-dan-hitam-6136085/
Secara umum, kampanye kesehatan ini memiliki peranan sebagai jembatan untuk menekan stigma yang melekat pada setiap individu dengan masalah mental. Kegiatan ini dapat berupa sharing session yang diharapkan melalui tahapan ini, banyak dari masyarakat mulai menyadari bahwa kesehatan mental adalah bentuk kesejahteraan secara menyeluruh dari masyarakat itu sendiri. Inisiatif yang telah dibuat oleh para pendiri kegiatan kampanye peduli kesehatan memang berhasil menarik perhatian publik dan menciptakan ruang diskusi terbuka, bahkan tak jarang kegiatan ini melibatkan konten kreator atau influencer muda untuk turut membagikan pengalaman pribadi mereka dan secara tidak langsung mengajak followersnya untuk berbicara tentang kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Wujud aksi nyata yang dilakukan oleh para penggagas peduli kesehatan mental ini patut untuk diapresiasi. Namun, penting bagi kita untuk mempertanyakan sudah sejauh mana kampanye ini berdampak bagi lingkup yang lebih luas? Apakah mereka benar-benar mendorong perubahan perilaku yang positif atau justru hanya sekadar untuk membuat tren baru?
Tidak jauh dari ini, tantangan terbesar bagi kita adalah bagaimana masyarakat kita dalam menyerap informasi dengan kritis dan rasional. Dalam hal ini, untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini berdampak dapat dilihat melalui cuitan netizen di media sosial yang masih saja ditemukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab dan meremehkan isu kesehatan mental ini. Salah satu tantangan utamanya adalah risiko kampanye yang hanya menjadi “trending topic” tanpa ada tindakan nyata setelahnya. Banyak dari masyarakat bisa saja merasa tergerak hatinya untuk berbagi dan mengikuti kegiatan ini, tetapi tanpa pemahaman yang mendalam terkait isu yang diangkat sehingga dampak yang dihasilkan pun minim.
ADVERTISEMENT
Kehadiran kampanye peduli kesehatan mental di lingkungan sekarang ini sudah baik dan diharapkan dapat bersifat berkelanjutan. Untuk memastikan bahwa kampanye peduli kesehatan mental tidak hanya menjadi tren sesaat, penting bagi kita untuk membangun komunitas yang saling mendukung. Ini bisa dilakukan melalui kelompok dukungan, program pendidikan, dan kolaborasi dengan profesional kesehatan mental. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lingkungan di mana individu merasa aman untuk berbagi pengalaman mereka dan mencari bantuan ketika diperlukan.