Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penjara Jadi Pesantren dan Ada Tahfiz Qur'an!
25 April 2023 18:11 WIB
Tulisan dari MUHAMMAD MARYADI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Pemasyarakatan sebagai institusi yang bertujuan untuk mewujudkan para warga binaan menjadi manusia seutuhnya, dalam implementasinya menerapkan dua program pembinaan yaitu program pembinaan kepribadian dan program pembinaan kemandirian. Dalam program pembinaan kepribadian di Indonesia menerapkan program- program yang berkaitan dengan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa, sikap dan perilaku, serta kesehatan jasmani dan rohani. Upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda, untuk memberikan program-program yang bertujuan untuk mengisi nilai-nilai kerohanian kepada warga binaan salah satunya dengan melaksanakan kegiatan pondok pesantren, tahfiz qur’an, marawis, serta kegiatan keagamaan lain, dengan harapan bahwa nilai-nilai kerohanian yang diajarkan dapat di internalisasi oleh warga binaan.
ADVERTISEMENT
Setiap Lembaga pemasyarakatan tentunya mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan program pembinaan. Program yang paling mendasar yang tentunya dilakukan oleh setiap Lembaga Pemasyarakatan adalah program kepribadian kerohanian. Bukan tanpa alasan program ini diterapkan di setiap Lembaga Pemasyarakatan, karena efek yang ditimbulkan dari pembinaan kerohanian mampu memberikan sugesti dan motivasi kepada individu supaya tumbuh dalam dirinya sikap-sikap terpuji, toleransi, dan manusiawi. Selain itu juga agama adalah suatu hal esensial yang terdapat pada kehidupan manusia. Dari adanya pendidikan mengenai agama yang diberikan dalam kehidupan narapidana, harapan nya mereka bakal semakin sadar mengenai kesalahan yang dahulu dilakukan dan tidak mengulangi perbuatan nya kembali untuk kedepannya.
Tujuan akhir dari Pemasyarakatan ialah dapat meperbaiki kembali keretakan hubungan hidup, kehidupan serta penghidupan narapidana dimana hubungan hidup itu berbicara terkait dia dengan Tuhannya. dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa sebelumnya telah terjadi keretakan hubungan antara narapidana dengan Tuhannya. keretakan tersebut terjadi akibat jauhnya keimanan dan kesadaran beragama dari narapidana tersebut yang belum terinternalisasi dan dihayati sehingga berakibat pada perbuatan yang melanggar hukum hingga dijatuhi hukuman pidana dan hidup di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Iman seseorang akan memastikan akhlaknya, semakin iman seseorang tersebut meningkat maka semakin sempurna juga akhlak yang dimilikinya. Untuk mencegah munculnya suatu kejahatan, peran agama disana sangatlah dominan. Walaupun akal dan perasaan yang sebenarnya turut berpartisipasi di dalam mencegah adanya suatu kejahatan, akan tetapi faktorpondasi Tauhid dan Aqidah yang diiringi dengan asas moral agama merupakan upaya penyelesaian terbaik di dalam pencegahannya tersebut. Tak dipungkiri lagi bahwa Islam adalah agama yang menjadi pedoman hidup untuk manusia yang berkeinginan dalam membentuk karakter individu yang berakhlak mulia yang memiliki sikap peduli terhadap orang lain serta bergaul dan menjaga hubungan baik diantara sesama manusia.
ADVERTISEMENT
Untuk mengembangkan program pembinaan yang ada dilembaga pemasyarakatan, sehingga dapat memberikan perubahan positif yang membantu mencapai tujuan dari sistem pemasyaraktan yakni dengan menganalisis program pembinaan agar dapat mampu memberikan suatu perubahan ialah dengan menerapkan McKinsey 7S Framework. McKinsey 7s Framework merupakan alat untuk memeriksa dan menganaslisis suatu program yang ada didalam sebuah organisasi Adapun elemen penting tersebut ialah Systems, Strategy, Structure, Share Values, Staff, Style, dan Skills.
System atau sebuah prosedur untuk mempermudah dalam pelaksanaan program pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda dalam melaksanakan pembinaan kepribadian memiliki banyak kegiatan seperti Tahfiz qur’an, Marawis kegitataan keagamaan yang mengundang tokoh agama yang dapat memotivasi narapidana dan narapidana tidak bosan dengan kegiatan program pembinaan yang dilakukan, sehingga hak pelayanan bagi tahanan, pembinaan untuk narapidana dan pembimbingan untuk klien pemasyarakatan, dapat terpenuhi dengan aktif mengikuti program pembinaan, sedangkan Strategy (Strategi) merupakan sebuah rumusan atau ide yang dipergunakan untuk membangun serta mempertahankan keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan. Dalam hal ini lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda memberikan suatu strategi program pembinaan yang bertujuan guna warga binaan menyadari atas kesalahan yang diberikan, terutama dalam hal spiritual Lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda memberikan sebuah program pembinaan kepribadian yang bertujuan membentuk moral dan akhlak warga binaan yang didalam program pembinaan tersebut terdapat bermacam macam kegiatan seperti, tahfiz qur’an, marawis, dan tadarus serta program keagamaan yang lain. Shared Values sebuah standar acuan yang digunakan sebagai pegawai dalam bekerja untuk mencapai target kinerjanya, seperti yang kita ketahui Bersama petugas pemasyarakatan merupakan aparatur sipil negara yang memiliki Shared Values yaitu BERAKHLAK yang akronim dari Berorientasi pada Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, harmonis, Adaptif dan Kolaboratif serta employer brandingnya yaitu Bangga Melayani Bangsa.
Maka dari itu Lembaga pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan bagi narapidana dan anak didik pemasyarakan yang bertujuan untuk mewujudkan pemidanaan yang integratif yaitu membina dan mengembalikan kesatuan hidup masyarakat yang baik dan berguna. Maka, Lembaga Pemasyarakatan melaksanakan rehabilitasi, reedukasi, resosialisasi dan perlindungan, baik terhadap narapidana maupun masyarakat di dalam sistem pemasyarakatan, sehingga program pembinaan yang ada dilembaga pemasyarakatan menjadi Langkah nyata untuk membekali narapidana dengan akhlak dan moral melalui program pembinaan kepribadian.