Konten dari Pengguna

Mengapa Pemerintah Indonesia Membiarkan Ekonomi yang Menyumbang Pemanasan Global

Rindu Afrianti
Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hiadayatullah Jakarta semester 2
21 Juni 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rindu Afrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
diedit sendiri oleh author di canva
zoom-in-whitePerbesar
diedit sendiri oleh author di canva
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonomi yang menyumbang pemanasan global merujuk pada kegiatan ekonomi atau praktik ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Akibat dari pemerintah Indonesia membiarkan ekonomi yang menyumbang pemanasan global adalah perubahan iklim yang ekstrem seperti cuaca yang lebih panas dan peningkatan kejadian bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Perubahan iklim ini kemudian akan berdampak pada kesehatan, pertanian, dan pangan masyarakat. Studi dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3K) menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan di Indonesia, terutama terkait dengan sektor pertanian dan perikanan (P3K, 2021).
Data dari PBB menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak pemanasan global dan perubahan iklim (UNDP, 2020). Beberapa contoh perusahaan di Indonesia yang menyumbang gas rumah kaca antara lain:
1. Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
ADVERTISEMENT
Contoh perusahaan besar dalam sektor ini termasuk PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
2. Industri Tambang
Contoh perusahaan yang terlibat adalah PT Adaro Energy Tbk dan PT Bumi Resources Tbk.
3.Industri Pembangkit Listrik
Perusahaan-perusahaan seperti PT PLN (Persero) dan perusahaan swasta yang mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara, gas, dan minyak, juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.
Data emisi gas rumah kaca perusahaan-perusahaan di atas dapat ditemukan dalam laporan keberlanjutan (sustainability reports) atau laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Perusahaan-perusahaan yang disebutkan di atas, meskipun memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan menyumbang emisi gas rumah kaca, diberi izin oleh pemerintah Indonesia untuk beroperasi atas beberapa alasan karena perusahaan-perusahaan tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja, serta sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi nasional. Alasan lainnya adalah pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dan pendapatan negara yang besar dari sektor-sektor ini, yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan program-program pembangunan nasional lainnya.
ADVERTISEMENT