Tantangan Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Yosie Caroline Hidayat
Mahasiswa Jurusan Fisika di Universitas Katolik Parahyangan.
Konten dari Pengguna
13 Januari 2022 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yosie Caroline Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. (Sumber : Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. (Sumber : Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini kita telah memasuki era revolusi industri generasi keempat, dengan ciri yang paling signifikan adalah pesatnya perkembangan teknologi. Mahasiswa masa kini adalah generasi yang sangat merasakan perkembangan teknologi tersebut, sehingga saat ini mahasiswa hidup sangat erat dengan teknologi.
ADVERTISEMENT
Kata ‘revolusi’ sendiri memiliki arti perubahan yang radikal dan tiba-tiba. Revolusi industri adalah suatu perubahan secara besar-besaran yang terjadi di berbagai bidang kehidupan, seperti pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi (Wahyono, 2019). Perubahan tersebut tentunya memberikan dampak yang besar kepada sekitar, salah satunya kepada manusia.
Perkembangan teknologi pada era revolusi industri 4.0 tentunya mempermudah kehidupan manusia dalam melakukan aktifitas. Tetapi, dampak positif yang akan dirasakan oleh manusia sebanding dengan dampak negatifnya. Kehadiran revolusi industri 4.0 dan munculnya kecerdasan buatan mampu memberikan dampak negatif bagi kehidupan mahasiswa.
Menurut saya, tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa saat ini adalah mengikuti pesatnya perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dengan bijak. Apabila mahasiswa tidak dapat bersikap bijak saat menggunakan teknologi, mahasiswa akan dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang mengarah ke ranah kejahatan.
ADVERTISEMENT
Kejahatan yang paling sering terjadi di kalangan mahasiswa adalah maraknya berita-berita yang tidak benar atau berita bohong (hoaks). Apabila mahasiswa tidak bijak saat menggunakan teknologi dan menerima informasi, maka mahasiswa akan jatuh ke dalam berita bohong tersebut dan akan merugikan diri sendiri.
Selain itu, banyak mahasiswa yang memiliki kecanduan kepada teknologi, yang menyebabkan menurunnya tingkat kepedulian kepada sesama dan lingkungan sekitar, bahkan banyak yang tidak memikirkan keselamatannya sendiri.
Mahasiswa perlu mempersiapkan bekal dalam menghadapi perubahan akibat revolusi industri. Revolusi industri 4.0 mengubah cara manusia beraktifitas dari pengalaman sebelumnya, sebagai contoh adalah metode pembelajaran.
Pembelajaran saat ini berbeda dengan pembelajaran pada masa sebelumnya, saat ini semuanya terpaku ke dalam dunia digital. Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19, saat ini semua pembelajaran dilakukan secara daring, dan semua mahasiswa dituntut untuk mengerti cara penggunaan teknologi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut adalah hal yang positif, dimana mahasiswa memperluas pengetahuannya dalam menggunakan teknologi. Tetapi, dengan begitu, mahasiswa hanya berinteraksi dengan layar komputer saja, tidak berinteraksi secara langsung dengan manusia lainnya. Hal itu mengubah cara manusia beraktifitas, karena yang biasanya mahasiswa berinteraksi dan bergaul dengan sesamanya, saat ini mahasiswa hanya bergaul melalui media online di depan layar komputer.
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan munculnya Internet of Things yang diikuti oleh teknologi baru dalam data sains, kecerdasan buatan, robotik, dan lain-lain (Ghufron, 2018). Kehadiran Internet of Things begitu cepat, bermunculan banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya dan tiba-tiba menjadi teknologi baru, dan membuka lahan bisnis yang sangat besar.
Munculnya transportasi di media online seperti Gojek, Grab, dan lain-lain tentunya memberikan kemudahan untuk manusia. Tetapi di lain sisi, kemudahan tersebut justru merugikan beberapa pihak, seperti supir ojek konvensional yang kehilangan pekerjaannya. Kemajuan teknologi yang sangat pesat ini memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di seluruh bidang. Otomatisasi tersebut yang memungkinkan tertutupnya lahan pekerjaan bagi mahasiswa di kemudian hari, karena kedudukannya sudah dapat digantikan oleh robot.
ADVERTISEMENT
Perubahan-perubahan yang sejalan dengan revolusi industri berjalan sangat cepat dan dampak yang ditimbulkan akibat revolusi pun semakin signifikan kita rasakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa revolusi industri mempermudah kehidupan manusia dengan teknologi-teknologinya yang semakin canggih. Tetapi, bukan tidak mungkin bahwa sistem robot yang dikembangkan saat ini mampu menggantikan kedudukan manusia dan manusia akan kehilangan lapangan pekerjaannya.
Menurut saya, jika mahasiswa tidak giat dalam mengembangkan potensi dirinya, masa depannya akan tersaingi oleh robot. Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa perlu untuk mengembangkan potensi diri dan belajar lagi hal-hal yang baru. Mahasiswa perlu memiliki kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi.