Konten dari Pengguna

Edukasi Penangkapan Berkelanjutan: Melindungi Pesisir, Mendidik Generasi

Salsa Juanita Prasetyo
KKN Tim II Universitas Diponegoro
11 Agustus 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsa Juanita Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Pemaparan Materi Edukasi Penangkapan Ikan Berkelanjutan
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Pemaparan Materi Edukasi Penangkapan Ikan Berkelanjutan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SMPN 1 Comal, (26/07/2024). SMPN 1 Comal menjadi saksi transformasi pemahaman siswa tentang penangkapan ikan berkelanjutan melalui program edukasi yang diinisiasi oleh Salsa Juanita Prasetyo, mahasiswi Program Studi Perikanan Tangkap dan anggota tim KKN II Undip. Program ini diawali dengan pemaparan materi yang menarik melalui presentasi PowerPoint, yang menjelaskan tentang Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-14, pentingnya menjaga kelestarian laut dan kehidupan bawah air. Siswa diajak untuk memahami kriteria alat tangkap ramah lingkungan dan pentingnya menjaga ekosistem perairan. Contoh-contoh alat tangkap yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan juga ditampilkan, menekankan pada pelarangan penggunaan trawl dan cantrang yang merusak. Program ini berhasil memikat perhatian siswa dengan cara yang edukatif dan interaktif.
ADVERTISEMENT
Program edukasi ini tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga memberikan pemahaman praktis melalui poster panduan penangkapan ikan berkelanjutan. Poster tersebut dirancang dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga siswa dapat mengingat dan menerapkan pengetahuan yang telah disampaikan. Sebagai simbol pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan, siswa diberikan gantungan kunci berbentuk ikan. Gantungan kunci ini bukan hanya suvenir, tetapi juga pengingat untuk selalu menjaga laut agar tetap sehat dan produktif. Salsa Juanita berharap sebagai inisiasi melalui media ini, pesan keberlanjutan dapat terus diingat oleh para siswa dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Edukasi tentang penangkapan ikan berkelanjutan sangat relevan, terutama dengan kondisi penangkapan ikan di Indonesia yang sering kali tidak ramah lingkungan. Kasus-kasus penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap berbahaya, yang tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam keberlanjutan stok ikan. Siswa diajak berdiskusi tentang bagaimana penggunaan alat tangkap yang salah dapat berdampak negatif pada kehidupan laut dan mata pencaharian nelayan di masa depan. Melalui diskusi ini, siswa diharapkan dapat menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya menjaga sumber daya alam dengan bijak. Program ini juga menjadi platform untuk menggali pemahaman siswa terhadap isu-isu lingkungan yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Interaksi selama edukasi berlangsung sangat dinamis, terutama saat dibuka sesi tanya jawab dengan siswa. Salah satu pertanyaan yang mencuri perhatian datang dari seorang siswa yang penasaran dengan penggunaan trawl di Indonesia, "Apakah trawl masih digunakan?" tanya seorang siswa dengan penuh antusias. “Pelarangan trawl telah diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN-KP/2015 mengatur tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan jenis pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets). Meskipun trawl dilarang, masih digunakan di beberapa wilayah, penggunaannya semakin dibatasi oleh pemerintah karena dampaknya yang merusak”, jawab Salsa sebagai pemberi materi. Pentingnya peran siswa sebagai agen perubahan yang bisa mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Jawaban ini memicu diskusi lebih lanjut tentang upaya pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian laut.
Gambar 2. Dokumentasi Edukasi Penangkapan Ikan Berkelanjutan
Sebagai penutup, pentingnya pengetahuan ini disebarkan sejak dini. Masa depan perikanan dan kelautan Indonesia ada di tangan generasi muda yang sadar akan pentingnya keberlanjutan. Melalui edukasi ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi penerima pengetahuan, tetapi juga penggerak perubahan di komunitas mereka. Program ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan bisa menjadi kunci untuk menjaga kelestarian alam. "Kami berharap, program ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam upaya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan," ujar Salsa. Keberlanjutan bukan lagi sekadar konsep, tetapi tindakan nyata yang harus diwujudkan oleh setiap individu.
ADVERTISEMENT