Konten dari Pengguna

Gaza dan Upaya Sesegera Mungkin

Kristiono
Pengamat Sosial Politik - Ketua Yayasan Sahabat Remaja Indonesia - Alumni Fisipol UGM - Tinggal di pedesaan Grobogan Jawa Tengah
25 Oktober 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kristiono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia, menyusul serangan di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS yang dimuat Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia, menyusul serangan di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS yang dimuat Kumparan
ADVERTISEMENT
Gaza hari ini benar – benar diambang kosong karena banyak gedung yang hancur lebur, rakyatnya terluka parah sehingga harus mengungsi, juga sebagiannya syahid atas pengepungan yang dilakukan terus - menerus oleh pemerintah Israel. Di akhir bulan oktober ini, menandai upaya genosida yang masih saja intens dilakukan setelah lebih dari satu tahun.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya apa yang terjadi hari ini?
Pertama, Forum tertinggi di PBB dan pengadilan Internasional benar – benar lumpuh tak berdaya dan tak dianggap oleh Israel dan Amerika Serikat yang secara terang – terangan melakukan upaya veto atas banyak resolusi untuk menhentikannya. Kedua, kecaman – kecaman keras oleh banyak negara dan aksi demonstrasi masyarakat di berbagai penjuru Eropa hingga Asia sama sekali tak digubris. Ketiga, perlawanan yang dilakukan oleh proksi Iran seperti Hizbullah dan Houthi nyatanya tidak mengendurkan pemerintah Israel sama sekali lagi. Hal ini karena masih saja ada dukungan senjata dari Negeri Paman Sam tersebut. Padahal bulan depan akan ada hajatan pilpres. Ini seperti menunjukkan ke khalayak global bahwa siapapun yang akan menjadi Presiden baru AS nantinya, default politik di Timur Tengahnya adalah membela penuh Pemerintah Israel terhadap Palestina.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang musti dilakukan?
Desak secara intens dan terus – menerus pemerintah Amerika agar sesegera mungkin mendesak Netanyahu mengakhiri semua langkah militer ke Palestina dan Kawasan sekitar. Karena implikasi perang Kawasan ini secara langsung akan tidak menguntungkan posisi Amerika Serikat yang memiliki banyak kepentingan di sana. Upaya desakan ini musti dilakukan secara direct oleh negara – negara Islam yang bermitra strategis dengan AS. Seperti misalnya Qatar, Kerajaan Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirate Arab yang menampung adanya pangkalan militer besar AS. Juga Indonesia yang selama ini dikenal non blok dan aktif menjalin diplomasi di kedua belah pihak, perlu untuk secara intens mendesak AS dalam hal ini.