Apakah Kebijakan FOLU Net Sink Indonesia Solusi Pemanasan Global? Mengapa?

Ilustrasi Pemanasan Global. Sumber: edit sendiri di canva

Ya, adanya kebijakan FOLU Net Sink di Indonesia sebagai salah satu solusi dalam menghadapi pemanasan global. Berikut Penjelasannya:

Pemanasan global dikenal juga dengan perubahan iklim yang merupakan kondisi bumi tempat kita tinggal semakin panas. Dengan kata lain, pemanasan global merupakan kenaikan suhu rata-rata di atmosfer. Indonesia itu sendiri merupakan negara kepulauan nusantara yang memiliki banyak hutan tropis. Ruandha Agung Sugardiman selaku Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan menjabarkan kondisi hutan di Indonesia seluas 95 juta hektar sekitar 51% dari total luas daratan.

Adanya kebijakan FOLU Net Sink di Indonesia sebagai salah satu solusi dalam menghadapi pemanasan global artinya Indonesia berpotensi mengatasi pemanasan global namun tidak dapat menyelesaikan masalah pemanasan global tersebut sendirian. Perlu adanya peran institusi, pemerintah, dan masyarakat. Permasalahan spesifik dari persoalan "Apakah Kebijakan FOLU Net Sink Indonesia Solusi Pemanasan Global?Mengapa?" adalah dari penyebab pemanasan global itu sendiri, sehingga munculah kebijakan FOLU Net Sink. Penyebab pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca.

FOLU merupakan singkatan dari Forestry and Other Land Use. Forestry berkaitan dengan kehutanan. Other Land Use berkaitan dengan penggunaan lahan lainnya seperti pertanian, perkebunan, lahan gambut, dan sebagainya. Net Sink memiliki arti penyerap bersih. FOLU Net Sink adalah institusi yang berfokus pada satu sektor. Kebijakan FOLU Net Sink akan fokus pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya di Indonesia pada tahun 2030 untuk memperkuat tata kelola lingkungan hidup sekaligus memenuhi target emisi gas rumah kaca.

Penting menulis mengenai persoalan "Apakah Kebijakan FOLU Net Sink Indonesia Solusi Pemanasan Global?Mengapa?" karena adanya kebijakan FOLU Net Sink juga hasil dari kesepakatan bersama negara-negara yang terlibat dalam Paris Agreement untuk menghadapi pemanasan global. Menurut saya, pernyataan tersebut secara tidak langsung terdapat target FOLU Net Sink, di mana Indonesia diharapkan tidak kembali menjadi sumber penghasil emisi gas rumah kaca, melainkan hutan-hutan yang ada di Indonesia menyerap sebanyak mungkin emisi gas rumah kaca karbon (CO2). Kemudian, jadilah Indonesia Net Sink bahwa Indonesia menjadi penyerap bersih emisi gas rumah kaca karbon (CO2). Sebelumnya, telah tercantum dalam dokumen terbaru Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2022 adanya enhanced yang merupakan ambisi lebih besar dan meningkat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca contohnya dari 29% menjadi 31,89% dengan usaha sendiri dan 43,2% dengan bantuan internasional. Pada tahun 2030 itulah, strategi FOLU Net Sink di Indonesia mencapai target net zero emission yang berarti emisi nol bersih. "Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong perubahan paradigma untuk tidak lagi sekadar melakukan penanaman pohon, melainkan secara sistematis dan terukur membangun kembali hutan tropis basah di Indonesia. Saya yakin kontribusi semua pihak akan mampu mewujudkan penambahan luasan ataupan hutan di 2030" ujar Ruandha.

Target FOLU Net Sink yang telah disebutkan di atas dapat tercapai dengan upaya:

Saya berpendapat demikian, dikarenakan related dalam kehidupan sehari-hari yang harus mengubah kebiasaan buruk diri masing-masing terlebih dahulu. Sesungguhnya diri kitalah penghasil emisi gas rumah kaca karbon (CO2) yang membuat pemanasan global itu terjadi dan terus meningkat. Adanya kebijakan FOLU Net Sink sebagai salah satu solusi dalam menghadapi pemanasan global dan tidak bisa dijadikan patokan karena kembali lagi pada peran pemerintah dan masyarakatnya.