Untung Hingga Puluhan Juta, Yuk Coba Bisnis Pupuk Kompos!

Sejak tren makanan organik merebak, banyak dari pembuat dan penjual pupuk organik mengaku kewalahan karena meningkatnya permintaan pupuk.

Ini tentunya jadi peluang menarik bagi yang ingin mencoba bisnis pupuk kompos...

Tren hidup sehat dengan mengonsumsi makanan organik menjadi fenomena tersendiri dalam beberapa tahun belakangan ini.

Terhitung sejak pertengahan 2010, pesanan dan penjualan pupuk organik mengalami peningkatan seiring tingginya permintaan bahan pangan organik.

Karena itulah, mulai banyak petani yang mulai menggunakan konsep pertanian organik alias tidak menggunakan bahan kimia.

Sama halnya dengan manusia yang mengonsumsi bahan makanan organik dengan tujuan kesehatan, pupuk organik juga jadi asupan yang bagus bagi tanaman, juga lingkungan.

Selain bisa merangsang pertumbuhan tanaman, pupuk organik bisa memacu pertumbuhan dan perkembangan bakteri dan biota tanah.

Lagipula, pupuk organik cenderung aman, karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Bicara harga, pupuk kompos di pasaran saat ini berkisar Rp 10.000 per kg, dan jika pemesanan dalam jumlah banyak, harganya bisa lebih murah.

Rata-rata pemesanan pupuk kompos dalam jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan kg alias ton.

Kesuksesan pelaku bisnis pupuk kompos salah satunya bisa dilihat dari seorang warga dari Kabupaten Kutai Timur.

Hanya dengan modal awal Rp 3 juta, kini ia bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta per bulan, bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi 20 warga di daerahnya.

Selain mengelolah usaha pupuk kompos, ia juga menjual beberapa jenis bibit buah unggul misalnya saja mangga.

Ya, sama dengan bentuk usaha lain, mengembangkan bisnis pupuk kompos diperlukan kreativitas dan inovasi juga.

Jika bisnis pupuk kompos dirasa sudah mendulang untung besar, maka saatnya mencoba ide-ide lain, tidak hanya menjual pupuk...

Misalnya bisa menjual peralatan pembuatan pupuk dan bioktivator, yakni bahan yang mengandung mikroorganisme untuk memperbaiki kualitas pupuk.

Apalagi bioktivator juga dapat dibuat dengan memakai sisa bahan yang tidak bisa dicampur (digunakan) dalam pembuatan kompos.

Intinya, mengembangkan bisnis pupuk kompos, tidak hanya menjual pupuk, tapi juga bisa menjual produk yang masih ada kaitannya.

Kalau sudah menyediakan produk secara lengkap seperti ini, bisa membuat konsumen akan selalu datang ke tempat Anda.

Atau mau coba bentuk lain?

Buka saja jasa konsultasi pertanian dan pembuatan kompos. Ini bisa dilakukan sendiri, atau bermitra dengan pihak lain seperti lembaga pertanian.

Tak hanya bisa menunjang pendapatan, layanan jasa konsultasi ini bisa sekaligus meningkatkan brand image lho..

Nah, kalau sudah tertarik mencoba bisnis pupuk kompos seperti ini, tentu juga harus tahu cara membuatnya ya?

Tenang saja, sebagai langkah awal, bisa coba dengan membuat pupuk kompos dari bahan-bahan sampah rumah tangga saja.

Kalau senang bercocok tanam juga, pupuk kompos ini bisa sekaligus dicoba pada tanaman sendiri.

Oya, kalau ingin menggunakan sampah rumah, harus tahu dulu jenis yang bisa digunakan dan diolah.

Menurut Blog 99.co Indonesia, jenis sampah yang bisa digunakan adalah sisa makanan seperti sayuran dan daging busuk, kertas atau tisu, juga bahan lain seperti daun atau rumput, hingga kotoran hewan.

Sedangkan sampah yang tak bisa digunakan misalnya minyak goreng, kotak makanan dan minuman yang dilapisi bahan metal, kaca dan lain-lain.

Untuk mulai membuatnya, tinggal siapkan peralatan seperti wadah berukuran besar yang dilengkapi dengan penutup.

Jangan lupa pakai sarung tangan ya...

Sementara bahannya adalah jenis-jenis sampah yang tadi sudah disebutkan, ditambah tanah dan air.

Gampang sekali kan mendapatkan bahan dan alatnya?

Cara membuat pupuk kompos pun mudah kok…

Kalau penasaran, simak yuk, cara mudah dan lengkap pembuatan pupuk kompos di Blog 99.co Indonesia.

Selamat mencoba ya!