102 Gardu dan 41 Tiang Listrik PLN Rusak Diterjang Tsunami

23 Desember 2018 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemulihan kelistrikan pasca tsunami di Anyer. (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Pemulihan kelistrikan pasca tsunami di Anyer. (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 41 tiang listrik miik PT PLN (Persero) rusak lantaran bencana tsunami yang menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh EVP Corporate Communication PLN, I Made Suprateka, saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta, Minggu (23/12).
"Dari 41 tiang ini, sebanyak 2 tiang listrik roboh dan 39 tiang patah. Kondisi saat ini sangat menghambat kami untuk lakukan evakuasi daya," katanya.
Kasat Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Sementara itu, sebanyak 146 gardu listrik sudah dinyalakan kembali dan 102 gardu masih dipadamkan. Ini mengakibatkan listrik sejumlah wilayah sekitar lokasi kejadian masih padam.
Untuk mengatasinya, Made mengaku akan menggunakan menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
"Kita akan gantikan dulu dengan diesel dan semoga dalam beberapa hari, gardu listrik yang rusak akan segera kami perbaiki, mengingat kerusakannya mudah dijangkau dan pasokan listrik sumber tidak mengalami masalah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, proses evakuasi daya dan para pegawai PLN di lokasi kejadian masih terhambat akibat adanya peringatan tsunami susulan. Pihaknya mengaku harus menghentikan sementara sekitar 70 persen proses evakuasi, khususnya korban di tempat kejadian.
"Kami harus menghentikan sekitar 70 persen kegiatan sementara evakuasi di sana, khususnya untuk pencarian korban. Tapi kami akan usahakan agar dalam beberapa hari, semua gardu listrik sudah membaik. Saat ini beberapa manajemen PLN sudah menuju dan ada yang sampai disana untuk membantu penyelamatan agar kegiatan operasional disana segera pulih," tegasnya.
Musibah tsunami yang menerjang Banten Sabtu (22/12) malam menyisakan duka bagi pegawai PLN Unit Induk Transmisi Jawa bagian Barat Tengah. Sebanyak 199 karyawan yang tengah mengikuti acara gathering perusahaan di Tanjung Lesung menjadi korban tsunami di Anyer. Dari 199 karyawan tersebut, sebanyak 29 meninggal dunia. Sementara itu, 157 orang dinyatakan selamat dan 13 orang masih belum diketahui keberadaannya.
ADVERTISEMENT