Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
11 Negara Belajar Pengelolaan Ekowisata dan Ekonomi Kreatif di Papua
7 Oktober 2018 19:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Konferensi internasional tentang keanekaragaman hayati, ekowisata dan ekonomi kreatif (ICBE) resmi dibuka pada 7 Oktober 2018 di Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acara yang dilaksanakan hingga 10 Oktober 2018 itu, dihadiri lebih dari perwakilan 11 negara. Di antaranya Amerika Serikat, Norwegia, Swedia, Inggris, Brasil, Spanyol, Australia, Jepang, Cina, Korea dan Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
ICBE 2018 yang mengusung tema Provinsi Berkelanjutan Solusi Cerdas Pembangunan di Tanah Papua merupakan suatu langkah Pemerintah Papua Barat dalam mewujudkan pelaksanaan prinsip-prinsip Provinsi Berkelanjutan yaitu semua kegiatan pembangunan harus selalu mempertimbangkan perlindungan lingkungan dan pengawetan keanekaragaman hayati, pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan serta pemulihan lingkungan hidup.
Ketua Tim Kerja International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE), Charlie Heatubun mengatakan konferensi itu menjadi jalan penting untuk menampung ide serta gagasan dalam mewujudkan provinsi berkelanjutan tersebut.
Tak ayal, para peserta yang berasal dari latar belakang seperti akademik, profesional, penggiat lingkungan hingga dunia usaha pun dihadirkan.
“Presentase 15 persen pembicara internasional, 40 sekian persen nasional sisanya dari tanah Papua ada birokrasi dan praktisi,” ujar Charlie dalam pers konpers di Gedung Gubernur Papua Barat, Minggu (7/10).
ADVERTISEMENT
Hingga kini, diketahui ada lebih dari 1.000 peserta yang hadir yang juga berasal dari berbagai kalangan akademisi hingga masyarakat adat. Jumlah itu melebihi target sebelumnya yaitu 750 peserta.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyebut pihaknya juga tengah berfokus dalam merampungkan rancangan peraturan daerah khusus (Perdasus) sebagai payung hukum dalam penerapan program-program perlindungan keanekaragaman hayati, ekowisata dan ekonomi kreatif.
“Pembangunan berkelanjutan. Komitmennya adalah menetapkan Papua Barat sebagai provinsi konservasi. Keanekaragaman hayati kita juga, lewat pameran ini kita perkenalkan juga,” ujarnya.
Adapun pada acara pembukaan ICBE ini, ditandangani pula deklarasi Nota Kesepahaman visi bersama antara Papua dan Papua Barat, pengumuman pemberian spesies baru anggrek negara Iriana hingga pembukaan Festival Budaya dan Seni Papua Barat.
ADVERTISEMENT