270 Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Kompak Naikkan Tarif Bulan Ini

15 Januari 2019 7:59 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Armada Pengiriman JNE (Foto: JNE)
zoom-in-whitePerbesar
com-Armada Pengiriman JNE (Foto: JNE)
ADVERTISEMENT
270 perusahaan jasa pengiriman barang kompak menaikkan tarif pada Bulan Januari 2019. Seluruh perusahaan tersebut adalah anggota dari Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo).
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Asperindo, M Feriadi, saat dikonfirmasi kumparan, Senin (14/1).
"Perusahaan di bawah Asperindo, asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos dan logistik Indonesia di Bulan Januari ini harus naik karena itu rekomendasi dari Asperindo," tegasnya.
Kata Feriadi, kenaikan ini lantaran Surat Muatan Udara (SMU) yang naik. SMU memakan sekitar 30 persen sampai 40 persen dari total biaya operasional pada bisnis pengiriman. "Alasan utama karena itu," lanjutnya.
Pekerja membungkus paket di Kantor JNE. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja membungkus paket di Kantor JNE. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Feriadi yang juga sebagai Direktur Utama JNE mengaku akan menaikkan tarif pengiriman sejak hari ini atau 15 Januari 2019.
"Mulai tanggal 15 Januari 2019, JNE melakukan penyesuaian tarif untuk pengiriman dari Jabodetabek ke seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar kami dapat menerbangkan paket anda. (Sementara) Pengiriman dari Jabodetabek ke Jabodetabek masih berlaku normal," tulis keterangan resmi JNE melalui halaman resmi Facebooknya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara soal kenaikan tarif pengiriman barang JNE. Budi Karya meminta JNE jangan menetapkan tarif seenaknya.
Selain itu, Budi Karya juga akan memanggil JNE untuk minta penjelasan soal kenaikan ongkir tersebut.
"JNE sudah bagus, tiba-tiba bagus sendiri, saya harapkan dia jangan monopoli menetapkan tarif seenaknya sendiri, jadi kita akan diskusi dengan mereka," kata Budi.