4 Fakta soal Tarif Tol JORR yang Diseragamkan Per 13 Juni 2018

12 Juni 2018 11:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tol JORR (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tol JORR (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR bersiap memberlakukan integrasi tarif Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) pada 13 Juni 2018. Dengan adanya integrasi itu, tarif tol yang dikenakan untuk jarak pendek atau jauh akan sama.
ADVERTISEMENT
Adapun Tol JORR terdiri dari Seksi W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk), Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami), Seksi W2 Selatan (Ulujami-Pondok Pinang), Seksi S (Pondok Pinang-Taman Mini), Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), Seksi E2 (Cikunir-Cakung), Seksi E3 (Cakung-Rorotan), Tol Akses Tanjung Priok Seksi E-1, E-2, E-2A, NS (Rorotan-Kebon Bawang), dan Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.
Berikut 4 fakta mengenai integrasi Tol JORR yang dihimpun kumparan:
1. Jauh Dekat Berlaku 1 Tarif
Sebelumnya jika harus melewati tiap Gerbang Tol (GT), pengguna tol dikenakan tarif sesuai yang dilewati. Seusai kebijakan integrasi JORR diberlakukan, kendaraan golongan I hanya dikenakan tarif Rp 15.000, kendaraan golongan II dan III dikenakan Rp 22.500, serta kendaraan golongan IV dan V sebesar Rp 30.000.
ADVERTISEMENT
2. Lima Gerbang Tol Tak Lagi Layani Transaksi
Dengan diberlakukannya integrasi tarif tol, terdapat 5 gerbang tol yang berlokasi di dalam tol yang akan dihilangkan, yakni GT Meruya Utama, GT Meruya Utama 1, GT Semper Utama, GT Rorotan, dan GT Pondok Ranji (Sayap menuju Bintaro). Nantinya, pengguna tol yang melakukan perjalanan menuju SS Penjaringan dan Kebon Bawang maupun arah sebaliknya, hanya perlu melakukan transaksi sebanyak 1 kali.
3. Truk Bermuatan Lebih akan Ditindak Tegas
Ketika integrasi tarif tol dilakukan, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berpotensi kehilangan pendapatan. Oleh karena itu, BUJT diminta pemerintah untuk menindaktegas truk kelebihan muatan. Sebab ketika truk kelebihan muatan dilarang masuk tol, otomatis biaya pemeliharan perbaikan jalan pada tol akan berkurang. Nantinya, BUJT didorong untuk menyiapkan alat timbang portabel untuk mendeteksi truk yang berlebih muatan.
ADVERTISEMENT
4. Diyakini dapat Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas
Ketika integrasi tarif tol dilakukan, pengguna jalan tol tak perlu lagi berhenti di Gerbang Tol (GT) yang ada di tengah perjalanan. Dengan demikian, terdapat penghematan waktu tempuh di Tol JORR sehingga diyakini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas.