5.043 Rumah di Serang Teraliri Gas Bumi Selama 24 Jam

11 Januari 2019 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memberikan penjelasan terkait meteran gas kepada warga di salah satu rumah warga pengguna jaringan gas bumi PGN. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan penjelasan terkait meteran gas kepada warga di salah satu rumah warga pengguna jaringan gas bumi PGN. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
Jaringan gas di Kabupaten Serang, Banten, Jawa Barat sudah tersambung. Sebanyak 5.043 rumah yang ada di lima kelurahan pun bisa dinikmati gas yang mengalir selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
Kelima kelurahan yang dilalui jargas tersebut adalah Serdang, Wanayasa, Toyomerto, Pejaten, dan Kramatwatu yang diresmikan hari ini di Kantor Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang bersama Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial yang didampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan Pengaliran gas bumi ini merupakan wujud komitmen Pemerintah agar masyarakat dapat merasakan manfaat dana APBN secara langsung.
Untuk bisa mengaliri 5.043 rumah, pasokan gas dibutuhkan sebesar 0,2 MMSCFD berasal dari ConocoPhilips Grissik Ltd. Untuk infrastrukturnya dibangun dan dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berdasarkan penugasan Pemerintah.
"Tahun 2018, dari Rp 6,5 triliun itu 54 persen atau sekitar Rp 3,8 triliun harus kembali ke masyarakat, salah satunya jargas ini. Jaringan gas ini betul-betul harus bisa masuk diberikan kepada masyarakat, terutama untuk rumah-rumah sederhana, rumah susun sederhana," kata Ego dalam keterangan tertulis, Jumat (11/1).
ADVERTISEMENT
Kata Ego, setiap tahunnya Pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah, sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat besar penggunaan gas bumi.
Petugas memberikan penjelasan terkait meteran gas kepada warga di salah satu rumah warga pengguna jaringan gas bumi PGN. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan penjelasan terkait meteran gas kepada warga di salah satu rumah warga pengguna jaringan gas bumi PGN. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengucapkan terima kasih atas pembangunan jargas ini. Kata dia, dengan adanya jargas ini, masyarakat bisa menghemat Rp 60 ribu hingga Rp 900 ribu per bulannya. Ratu ingin di tahun selanjutnya masyarakat Kabupaten Serang yang di rumahnya belum dibangun jargas juga bisa merasakan gas selama 24 jam.
"Saya mewakili Pemda dan masyarakat, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM atas program yang diberikan kepada masyarakat Kabupaten Serang. Dari manfaatnya yang dapat menghemat Rp 60.000 hingga Rp 900.000 per bulan, sangat berarti bagi masyarakat. Karena sasarannya memang masyaraka kalangan bawah sehingga (penghematannya) akan sangat membantu," ujar Ratu Tatu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menambahkan, perluasan pembangunan jargas merupakan upaya bersama untuk memperluas dan pemerataan pemanfaatan kekayaan alam negeri ini. Menurut dia, Pemerintah dan PGN bahu membahu melakukan perluasan pembangunan Jargas. Ke depan, kian banyak skema yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan Jargas.
"Sebab, gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Indonesia melalui PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat," ungkapnya.
Tahun 2018, jargas yang dibangun sebanyak 89.906 SR di 18 lokasi yaitu Lhokseumawe (2.000 SR), Deli Serdang (5.560 SR), Medan (5.656 SR), Palembang (4.315 SR), Prabumulih (6.018 SR), Musi Rawas (5.182 SR), Serang (5.043 SR), Cirebon (3.503 SR), Bogor (5.120 SR), Sidoarjo (7.093 SR), Pasuruan (6.314 SR), Probolinggo (5.088 SR), Bontang (5.005 SR), Penajam Paser Utara (4.260 SR), Balikpapan (5.000 SR), Tarakan (4.695 SR), Samarinda (4.500 SR) dan PALI (5.375 SR).
ADVERTISEMENT
Untuk tahun 2019, direncanakan sebanyak 78.216 SR jargas akan dibangun dengan menggunakan dana APBN. Sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total SR jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR yang terdistribusi di 16 Provinsi, 40 Kabupaten/Kota.
Persyaratan pembangunan jargas, antara lain wilayah tersebut dekat dengan sumber gas/pipa gas, spesifikasi gas bumi terpenuhi (tidak membahayakan masyarakat), terdapat potensi pasar pengguna, komitmen Pemerintah Daerah serta memenuhi kaidah keselamatan dan keteknikan.