800 Ribu Pencacah Akan Diterjunkan untuk Sensus Penduduk 2020
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M Sairi Hasbullah mengatakan, untuk SP 2020, BPS akan menerjunkan 800 ribu orang sebagai pencacah di lapangan. Banyaknya jumlah yang diterjunkan lantaran tantangan manusia yang dihadapinya semakin sulit.
“Saat ini kita berhadapan dengan perubahan sosial, demografi masyarakat tahap ketiga. Tidak seperti dulu kami lakukan sensus tahun 70-an atau 80-an,” ucapnya dalam Kick Off Meeting BPS, di Jakarta, Rabu (14/2).
Sairi mengungkapkan, masyarakat saat ini akan lebih sulit ditemui di rumah mereka masing-masing. Pada saat hari kerja, mereka tidak ada di rumah. Saat akhir pekan pun, mereka akan pergi berlibur. Kalau pun mereka ada di rumah tapi menolak disensus dan akan berdalih dengan alasan privasi warga.
ADVERTISEMENT
“Ketiadaan waktu luang sangat sulit. Hari biasa sibuk kerja, weekend mereka leisure. Jadi trust-nya juga harus diperhatikan,” ucapnya.
Menurut Sairi, hal-hal seperti itu akan sangat sulit ditemui lantaran pertumbuhan rumah mewah dan berkompleks, hingga apartemen sangat tinggi. Peningkatan kompleks hunian esklusif ini luar biasa banyak.
“Tapi kita tentu cari dan jalan untuk melaksanakannya secara efektif. Siapapun yang tinggal di apartemen mewahnya, kita upayakan semua terhitung,” katanya.