Ada Program Dana Desa, Pengangguran di Desa Kok Naik?

5 November 2018 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman tomat intan yang dikembangkan di bekas lahan rawa lebak di Desa Jejangkit Muara, Kalimantan Selatan. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman tomat intan yang dikembangkan di bekas lahan rawa lebak di Desa Jejangkit Muara, Kalimantan Selatan. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia selama Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 7 juta jiwa, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 7,04 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, meski jumlah pengangguran menurun, namun masih ada perbedaan jumlah pengangguran di desa dan kota. Pada Agustus 2018, jumlah TPT di kota sebesar 6,45 persen dari total jumlah pengangguran tersebut, lebih besar dibandingkan di desa yang sebesar 4,04 persen.
Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, TPT di kota justru mengalami penurunan, dari sebelumnya 6,79 persen. Sementara di desa mengalami peningkatan dari sebelumnya 4,01 persen.
Padahal, pemerintah sudah menyalurkan Rp 60 triliun melalui Program Dana Desa yang digunakan untuk program padat karya di desa.
Aktivitas petani Desa Tiwingan Lama, Banjarmasin di kawasan hutan kritis (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas petani Desa Tiwingan Lama, Banjarmasin di kawasan hutan kritis (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, meningkatnya angka pengangguran di desa lantaran sektor pertanian, yang lebih banyak berada di desa, mengalami penurunan dari 28,96 persen pada Agustus 2017 menjadi hanya 28,79 persen di Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
"Kalau pengangguran di desa meningkat itu lebih disebabkan faktor sektor pertaniannya yang juga berkurang," ujar Suharyanto di kantornya, Jakarta, Senin (5/11).
Dia menuturkan, penggunaan Dana Desa sendiri hanya untuk program padat karya tunai atau cash for work,seperti membangun infrastruktur, jalan, dan lainnya. Hal tersebut, kata Suhariyanto, tak bisa dikaitkan dengan sektor pertanian, sebagai penyebab utama naiknya angka pengangguran di desa.
"Dana Desa kan digunakan untuk padat karya, tidak ke pertanian, pembangunan infrastruktur. Ini enggak bisa dikaitkan ke sana, jadi beda. Kalau di desa, dia angka pengangguran naik karena sektor pertaniannya menurun," jelasnya.