Akhiri Perdebatan, BPS Umumkan Indonesia Surplus Beras 2,8 Juta Ton

22 Oktober 2018 18:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah akhirnya membenahi data produksi beras yang selama ini menjadi perdebatan. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga yang ditunjuk untuk menghitung angka tersebut juga telah melakukan perhitungan.
ADVERTISEMENT
Menteri Kooridnator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perhitungan BPS mengenai produksi beras tahun ini adalah 32,4 juta ton. Angka tersebut sudah memperhitungkan mulai dari padi dipanen, menjadi gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), hingga susutnya padi menjadi beras. Sementara data konsumsi beras nasional adalah 29,6 juta ton.
Sehingga ada surplus produksi beras sebanyak 2,8 juta ton di tahun ini. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan surplus beras tahun 2016 yang bisa mencapai 20,11 juta ton.
"Intinya dengan luas panen dan produktivitas, hasil perhitungan BPS yang terakhir adalah total produksi berasnya adalah 32,4 juta ton. Nah, di pihak lain, konsumsi kita terlalu rumit untuk saya ceritakan satu satu, totalnya tahun ini 29,6 juta ton," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (22/10).
ADVERTISEMENT
Surplus produksi beras yang hanya 2,8 juta ton tersebut, kata Darmin, juga susut akibat banyaknya petani yang juga menyimpan beras. Dari 4,5 juta keluarga petani, menurutnya ada beberapa yang menyimpan beras sebanyak 5-10 kg per keluarga.
"Sekarang 2,8 juta ton dan Anda tahu petani kita berapa banyak? 4,5 juta keluarga, mereka pasti menyimpan ya 5 kg, ya 10 kg, itu ada di sana. Sehingga memang suplai di pasar tahun ini tersendat," katanya.
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Bahkan pada Maret 2018, stok beras di Bulog yang hanya 500.000 ton dinilai sangat rendah. "Pada waktu Maret kita mengimpor, itu stok Bulog tinggal 500.000 ton, enggak pernah kejadian itu, terlalu rendah," tambahnya.
Adapun surplus produksi beras yang dihitung BPS tersebut jauh di bawah perhitungan Kementerian Pertanian (Kementan). Berdasarkan laman resmi Kementan, surplus beras tahun ini sebesar 13,03 juta ton. Perhitungan tersebut dari produksi beras 2018 sebesar 80 juta ton atau 46,5 juta ton setara beras, sementara total konsumsi beras nasional hanya 33,47 juta ton.
ADVERTISEMENT