Alasan Buwas Tolak Impor Beras: Gudang Bulog Sudah Penuh

4 September 2018 12:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di acara Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium Tahun 2018, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di acara Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium Tahun 2018, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan menolak untuk kembali mengimpor beras. Padahal, Bulog masih memiliki jatah impor beras sebanyak 1 juta ton yang harus didatangkan bulan September ini. Penolakan impor disebabkan karena kondisi gudang Bulog yang sudah penuh dengan beras.
ADVERTISEMENT
"Gudang kita berlebihan dan kita mengantisipasi cuaca musim kering. Kita memprediksi pascapanen turun maka kita menyerap sebesar mungkin. Jadi walaupun gudang kita penuh, serapannya (memang) menurun, sekarang 4.000-5.000 ton per hari," ujar dia saat ditemui di Gudang Bulog, Kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (4/9).
Pria yang akrab disapa Buwas tersebut mengaku tidak ingin mengambil risiko besar untuk segera mengeksekusi jatah impor beras yang tersisa. Salah satu yang dipertimbangkan dia adalah mau disimpan di mana beras-beras impor nantinya.
"Beras kita ini banyak, hari ini 2,6 juta ton. Bahkan di gudangnya di DKI penuh maksimal, bahkan teman-teman kita sudah banyak menyewa gudang untuk menyimpang beras dari serapan termasuk eks yang impor lama. Bahkan kita meminjam menggunakan gudang Polri," tuturnya.
Petugas mengecek susunan beras medium di gedung beras Bulog, Jakarta, Selasa (4/9/2018) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengecek susunan beras medium di gedung beras Bulog, Jakarta, Selasa (4/9/2018) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menambahkan hingga akhir tahun stok beras di gudang Bulog dipastikan aman. Lantaran hingga kini Bulog masih terus menyerap gabah petani sebab masih ada panen di beberapa wilayah di luar Jawa.
ADVERTISEMENT
"Stok sekarang 2,6 juta ton termasuk impor itu bukan baru dari yang lama. Kita sendiri kesulitan (nampung) berasnya, makanya operasi beras ini senang ngurangin berasnya. Target kita (stok beras) 1,5 juta ton akhir tahun," jelasnya.
Sebagai catatan, di tahun ini pemerintah memberikan jatah impor beras ke Bulog sebanyak 2 juta ton. Bulog sendiri sudah mendatangkan 1 juta ton yang terbagi menjadi 2 kloter yaitu 500 ribu ton di bulan Februari 2018 dan 500 ribu ton lainnya di bulan Mei 2018. Adapun jatah impor beras yang tersisa yaitu sebanyak 1 juta ton harus Bulog datangkan maksimal di akhir bulan September 2018.