Alasan Pemerintah Buka Lowongan CPNS: RI Masih Butuh 91 Ribu Guru

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin memberikan penjelasan mengenai pembukaan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Maret 2019. Syafruddin usai bertemu Presiden Jokowi menuturkan tahun ini formasi yang lebih banyak dibutuhkan adalah tenaga pendidikan dan kesehatan. Formasi yang dibuka mencapai 100.000 lowongan.

Untuk tenaga pengajar misalnya, Indonesia masih kekurangan 91.000 guru. Data tersebut dijelaskan Syafruddin didapat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

"Termasuk guru lagi dan tenaga pengajar. Karena di catatan Kemendikbud masih kekurangan guru sekitar 91.000. Karena tahun ini pensiun 52.000. Untuk menutupi dengan tahun lalu," kata Syafruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/1).

"Tahun lalu 2018 itu 50.000, sekarang 52.000. Jadi harus kita kejar untuk jaga keseimbangan supaya jangan lagi ada rekruitmen honorer terlalu banyak. Honorer kita akan selesaikan dengan jalur P3K," lanjut dia.

Saat bertemu dengan Jokowi, Syafruddin juga membahas soal anggaran penambahan PNS, namun ia enggan menjelaskan lebih rinci. Syafruddin meminta untuk menanyakannya ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sejumlah peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bersiap mengikuti ujian. (Foto: ANTARA FOTO/Darwin Fatir)

"Justru itu ngomongnya mesti ada Menkeu," ucap Syafruddin.

Namun Sri Mulyani saat ditanya soal pembahasan anggaran yang dibicarakan antara dirinya, Syafruddin dan Jokowi enggan menjawab. Sri Mulyani lebih memilih masuk ke dalam mobilnya.

Adapun pada tahun 2018, Kemenpan RB membuka lowongan 238.015 Calon Pegawai Negeri Sipil, sementara jumlah pendaftarnya mencapai 3,62 juta orang. Selama ini, jumlah pendaftar lowongan CPNS memang selalu membeludak.

Kemenpan RB memastikan format seleksi CPNS pada tahun ini akan dibuat sama dengan tahun lalu, yakni harus melalui 3 tahapan. Mulai dari seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD), dan seleksi kompetensi bidang (SKB).