Ancaman Perang Dagang Duterte ke RI Dipicu Banjir Impor

25 Februari 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bertemu Rodrigo Duterte Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bertemu Rodrigo Duterte Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte melalui Menteri Pertanian Filipina Manny Pinol menyuarakan opsi perang dagang dengan Indonesia. Alasannya, defisit perdagangan antara Filipina dan Indonesia terus melebar. Defisit ternyata telah terjadi sejak 2013.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Pinol, Indonesia mengekspor produk pertanian terutama CPO senilai USD 1 miliar ke Filipina. Sedangkan produk pertanian Filipina yang diekspor ke Indonesia hanya USD 50 juta.
Pinol menilai defisit neraca perdagangan negaranya terjadi salah satunya karena membanjirnya CPO dari Indonesia. Ekspor CPO Indonesia ke Filipina tercatat terus meningkat dari 20 ribu ton pada tahun 2015 menjadi 260 ribu ton pada tahun 2017.
Filipina menginginkan Indonesia untuk membuka pasar produk pertanian mereka. Tak lain tujuannya untuk mengatasi defisit neraca perdagangan Filipina.
Ilustrasi Kelapa Sawit Foto: Pixabay
Terkait kondisi itu, pemerintah Filipina disebut sudah melakukan mediasi dengan pemerintah Indonesia. Upaya itu dilakukan pada Desember 2018.
"(Namun Indonesia) tidak memiliki niat untuk membuka pasarnya," ungkap Pinol, Kamis (24/1).
ADVERTISEMENT
Terkait permintaan pembukaan pasar Indonesia itu, jika tak dituruti, Filipina berencana menghambat impor CPO Indonesia. Yakni dengan memberikan tarif impor tinggi pada produk CPO Indonesia.
"Sehingga kami dapat melindungi petani dan industri lokal dari kerugian. Menurut WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) kami dapat mengajukan klaim kerugian pada industri tersebut," tuturnya.
Mengutip data perdagangan di Kementerian Perdagangan Indonesia, defisit telah terjadi sejak 2013. Indonesia mengalami surplus, sebaliknya Filipina mengalami defisit. Artinya ekspor Indonesia ke Filipina lebih tinggi daripada impor Filipina ke Indonesia. Angka defisit semakin melebar pada periode 2017-2018, yakni mengalami defisit USD 5.770.346,4 dan USD 5.867.027,9.
Duterte Mulai Persulit Kopi dan CPO Asal RI
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku akan segera menggelar bisnis forum dengan Filipina untuk menyelesaikannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Enggar, ancaman perang dagang dari Filipina tersebut harus segera ditanggapi. Karena Filipina sudah mempersulit masuknya produk kopi saset dan CPO asal Indonesia.
“Ekspor kopi saset kita kesana mulai terganggu sejak Agustus 2018 lalu. Karena mereka menerapkan special safe guard untuk produk kopi dan minyak kelapa sawit (CPO) kita. Makanya kita akan gelar bisnis forum untuk menyelesaikannya,” kata Enggar saat bercerita kepada kumparan, seperti ditulis Sabtu (23/2).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Namun, Enggar belum bisa memastikan kapan bisnis forum tersebut akan digelar. Pasalnya, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan untuk mengikuti India Asean Forum dalam waktu dekat.
Enggar menjelaskan, salah satu pendekatan yang akan digunakan adalah akan melonggarkan impor sejumlah barang dari Filipina. Salah satunya adalah pisang cavendis.
ADVERTISEMENT
“Filipina itu kan mereka lihat dari defisit, nah kita akan lakukan pendekatan ke sana. Apa yang you mau kita beli. Mereka mau pisang cavendis. Kita akan coba,” imbuhnya.
Sejak awal wacana perang dagang ini muncul, Enggar mengaku sudah melakukan berbagai upaya, yakni mengirim Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan untuk berdiskusi hingga bersurat ke Menteri Perdagangan Filipina.
Namun, Filipina disebut tetap menetapkan special safe guard terhadap produk RI untuk menekan defisit. Tak hanya itu, merek kopi saset asli Indonesia juga dianggap sebagai brand mereka.
“Ekspor kita terganggu dan juga brand kita sering dianggap brand mereka. Kita berupaya menjaga kepentingan kita, duta besar kita sudah sampai bicara dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Kita akan bikin Bisnis Forum juga,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berikut Data Neraca Perdagangan Indonesia-Filipina: