Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Anggaran Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Membengkak Jadi Rp 100 T
29 Januari 2018 15:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Nilai investasi proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya membengkak menjadi Rp 100 triliun. Sebelumnya, proyek yang rencananya akan dikerjakan oleh Jepang tersebut ditaksir mencapai Rp 60 triliun.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyeksi penambahan anggaran tersebut berdasarkan hitungan feasibility study (FS) atau studi kelayakan sementara yang ditargetkan rampung pada Maret 2018.
“Kalau anggaran dulu Rp 60 triliun, tapi anggaran yang disampaikan sekarang ini kira-kira lebih dari Rp 100 triliun. Tapi kalau feeling saya, maksimal yang diserap Rp 90 triliun,” kata Budi Karya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (29/1).
Menurut dia, hitungan nilai investasi tersebut digunakan untuk merehabilitasi rel kereta yang sudah ada, membangun rel kereta baru termasuk pembangunan rel elevated, biaya pengerjaan, hingga pembebasan lahan yang dilalui rel kereta semi cepat tersebut.
“Tadinya mau elevated dari Jakarta ke Surabaya, kan mahal. Nanti elevated itu di bagian-bagian tertentu saja. Ini kita cari angka yang baik lagi (lebih murah) dengan melibatkan kontraktor nasional, dan menggunakan teknologi dalam negeri,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, saat ini terdapat beberapa negara yang tertarik mendanai proyek kereta semi cepat itu, termasuk Jepang. Budi Karya berharap, pendanaan kereta semi cepat tersebut tak menggunakan APBN.
“Ada potensi-potensi dana swasta dari beberapa negara di antaranya Jepang yang bisa digunakan tanpa melibatkan APBN, itu arahnya,” jelasnya.
Budi menambahkan, rencananya kereta api semi cepat akan menggunakan teknologi narrow gauge, yakni rel yang memiliki lebar 1.067 milimeter (mm), tidak menggunakan standard gauge yang memiliki lebar 1.435 mm.
“Saya sampaikan, kita Jakarta-Surabaya akan menggunakan narrow gauge. Harapannya itu segera dimulai tahun ini,” ujarnya.