Antam Kebut Proyek Smelter di Mempawah dan Halmahera Timur

8 Mei 2018 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hilirisasi Antam (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Hilirisasi Antam (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
ADVERTISEMENT
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mendorong percepatan proyek hilirisasi mineral yang sedang berjalan saat ini selesai tepat waktu. Setelah menyelesaikan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomala (P3FP) di Sulawesi Tenggara, Antam saat ini sedang mengembangkan 2 proyek strategis yakni Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) dan Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang, Aprilandi H Setia, mengungkapkan penyelesaian proyek–proyek hilirisasi Antam akan didorong oleh posisi keuangan Antam pada kuartal I tahun 2018 yang cukup solid yang tercermin dalam nilai kas dan setara kas perseroan tercatat sebesar Rp 6,07 triliun.
“Dengan posisi kas yang cukup dan kinerja keuangan perseroan yang positif di kuartal I, kami optimis proyek kami bisa selesai tepat waktu dan mampu mendorong peningkatan kinerja keuangan perseroan. Saat ini, pengembangan proyek masih berjalan on track,” kata Aprilandi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/5).
Hilirisasi Antam (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Hilirisasi Antam (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) saat ini sedang memasuki tahap konstruksi dan realisasi telah mencapai 55%, direncanakan konstruksi pabrik tersebut akan selesai pada akhir tahun 2018. Sementara nilai investasi dari proyek ini diproyeksi mencapai Rp 3,5 triliun.
ADVERTISEMENT
“Dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam sebesar 50% dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini. Saat ini kapasitas produksi feronikel ANTAM sebesar 27.000 TNi, sehingga jika P3FH selesai akan menjadi 40.500 TNi per tahun,” tambahnya.
Aprilandi juga menegaskan seperti proyek hilirasasi sebelumnya yaitu P3FP di Sulawesi Tenggara, keberadaan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel di Halmahera Timur ini juga turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel dan mendorong hilirisasi di tanah air.
Hilirisasi Antam (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Hilirisasi Antam (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
Saat ini melalui smelter feronikel Pomalaa, Antam mencatatkan peningkatan volume produksi feronikel sebesar 107% atau 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan capaian kuartal I 2017. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada kuartal I tahun 2018 mengalami pertumbuhan 109% dibandingkan kuartal I 2017 atau mencapai 5.363 TNi.
ADVERTISEMENT
“Penjualan feronikel pada kuartal I 2018 adalah kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp 972,38 miliar atau 17% dari total penjualan bersih Perusahaan,” ungkap Aprilandi.
Sementara untuk proyek SGAR yang merupakan sinergi Holding Industri Pertambangan, April mengungkapkan, saat ini peroyek tersebut telah memasuki tahap finalisasi kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dengan pihak terkait. Antam terus berfokus kepada SGAR yang bekerjasama dengan PT Inalum (Persero). Smelter Grade Alumina merupakan bahan baku pabrik alumunium.
Proyek ini akan dapat mengolah cadangan bauksit yang dimiliki Antam dan Inalum juga akan memperoleh pasokan bahan baku aluminium dari dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina sekaligus menghemat devisa.
Proyek ini dilakukan secara bertahap dengan kapasitas tahap pertama sebesar 1 juta ton SGA per tahun. Sedangkan 1 juta ton alumina tahap kedua akan dibangun setelah tahap pertama berhasil. Alumina yang dihasilkan diharapkan akan memenuhi kebutuhan bahan baku Inalum yang saat ini masih diimpor.
ADVERTISEMENT