Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Apa yang Bikin Kaum Milenial Susah Punya Rumah?
5 Mei 2018 19:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Harga rumah yang kian melambung dirasa semakin sulit diraih bagi kaum muda. Kebiasaan kaum milenial yang lebih gemar liburan juga mempersulit untuk membeli rumah.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo memberikan tips agar kaum milenial dapat memiliki rumah. Menurutnya, kaum milenial seharusnya menanamkan persepsi bahwa rumah adalah suatu kebutuhan primer.
"Kaum milenial kan hobinya jalan-jalan, liburan. Setahun dua tahun oke seperti itu, tapi di tahun ketiga dan seterusnya, apalagi kalau sudah berkeluarga, persepsi rumah adalah kebutuhan primer menjadi sangat penting," ujar Susatyo di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (5/5).
Selanjutnya, investasi di sektor properti tak lagi bisa ditunda. Sebab harga rumah akan terus meningkat setiap harinya.
"Investasi bisa dimulai sedini mungkin, karena rumah kebutuhan primer, jalan-jalan liburan tersier. Makin lama menunda beli rumah, semakin enggak tercapai," katanya.

Selanjutnya, Susatyo menganggap kaum milenial yang memiliki rumah sendiri dan mencicil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dinilai lebih keren. "Enggak apa-apa yang penting rumah sendiri. Sekarang kan banyak yang masih tinggal di rumah orang tua," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam waktu dekat, Bank Mandiri akan meluncurkan KPR khusus untuk kaum milenial. Nantinya, Bank Mandiri tak hanya melihat gaji milenial saat ini, melainkan potensi gaji dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi persoalan sulitnya kaum milenial memiliki rumah.
"Jadi produk baru kami ini tidak hanya melihat pendapatan yang saat ini, tapi juga memperhitungkan pendapatan milenial, potential income dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan," tambahnya.