Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Apartemen Mulai Menggeser Indekos buat Mahasiswa
8 April 2018 16:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa yang tempat tinggalnya jauh dari kampus dahulu kerap tinggal di rumah indekos. Sekarang ada tren baru, yakni tinggal di apartemen.
ADVERTISEMENT
Misalnya di Jalan Margonda Raya dekat Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, kini banyak apartemen berdiri. Salah satu target pasarnya adalah mahasiswa.
Direktur Pemasaran PT Adhi Perkasa Persada (APP) yang menggarap proyek Grand Taman Melati Margonda 2, Pulung Prahasto, mengatakan saat ini memang ada pergeseran tempat tinggal yang dipilih mahasiswa di sekitar Depok.
"Belajar dari pengalaman kita membangun apartemen di sekitar kampus, saat ini memang ada pergeseran. Trennya dari kos-kosan, jadi ke apartemen," kata Pulung saat Topping Off di Grand Taman Melati Margonda 2, Depok, Minggu (8/4).
Tren itu, kata Pulung, karena orang tua ingin memberikan tempat tinggal yang bagus, aman, dan nyaman bagi anak-anak mereka yang berkuliah di Depok, khususnya di UI. Dua tower apartemen Grand Taman Melati Margonda yang sudah terjual, penghuninya didominasi oleh mahasiswa UI.
ADVERTISEMENT
"Yang namanya orang tua, apalagi anaknya dapat kuliah di UI, kan maunya memberikan yang terbaik, termasuk tempat tinggal," lanjutnya.
Bukan hanya itu, kata dia, memiliki apartemen ini juga menjadi investasi bagi orang tua. Kalau dulu, orang tua harus mengeluarkan biaya untuk membayar sewa indekos anaknya setiap bulan yang menjadi biaya pengeluaran.
Saat ini, dengan membeli apartemen, biaya pengeluaran itu jadi investasi jangka panjang karena bisa disewakan lagi di kemudian hari.
Selama ini, banyak orang tua yang membeli apartemen, kemudian unit tersebut akan disewakan ke orang lain sembari menunggu anak mereka masuk kuliah.
"Lalu ketika anak mereka lulus, uang yang dikeluarkan ini bisa berlipat ganda karena apartemennya biasanya akan disewakan lagi. Jadi uang yang selama ini jadi biaya pengeluaran orang tua bisa jadi peluang investasi. Peluang omo yang kita tangkap," ujarnya.
Investasi jangka panjang itu, menurutnya, terbukti dengan kenaikan harga jual apartemen di Margonda. Pulung mengatakan, dalam tujuh tahun terakhir, harga apartemen yang dibangun APP meningkat 300%.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, APP pertama kali membangun apartemen dekat UI ini pada 2011 lalu. Saat itu, harga yang ditawarkan di Tower A senilai Rp 200 juta-an untuk tipe Studio A. Kini, harga unit tipe yang sama di Tower 3, sudah mencapai Rp 643 juta.
"2011 itu kita buka harga Rp 200 juta-an, sekarang tipe yang sama di Grand Taman Melati 2 ini, alias Tower C mulai Rp 643 juta," jelasnya.
Selain itu, untuk Tower B, harga jual pertama kali pada 2013 sekitar Rp 320 juta, saat ini harga jualnya mencapai Rp 600 juta.