Badan Karantina: Sarang Walet Bisa Jadi Komoditas Ekspor Andalan

26 Februari 2019 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarang Burung Walet. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sarang Burung Walet. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sarang burung walet diyakini mampu menjadi salah satu komoditas ekspor nonmigas andalan. Selain karena banyak peminatnya, nilai jual sarang walet yang tinggi jadi alasan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan harga sarang burung walet mampu menembus Rp 40 juta per kilogram.
“Ini komoditas yang sangat menjanjikan untuk diperbanyak atau didorong termasuk dari sisi hilirisasi dari produk tadi. Bayangkan sekali ekspor 300 kilogram, kita sudah dapat Rp 10 miliar. Ini bisa jadi komoditas ekspor unggulan nonmigas,” katanya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (26/2).
Sementara iu, Sekretaris Jendral Pengusaha Sarang Burung Indonesia Bambang Irianto menyatakan, sejauh ini pihaknya tak menemukan kendala dalam melakukan ekspor. Pangsa pasar pun tersedia banyak, seperti Australia, Jepang, dan China.
Hanya saja, dalam proses budidaya para pegiat sarang walet merasa sulit karena beberapa kejadian yang membuat ekosistem jadi tak menentu. Salah satunya kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
“Sulitnya di situ, karena kita itu akan kasih makan burung kan pakai serangga. Ya kalau hutan habis terbakar otomatis serangga juga kan. Selama ini kesulitan utamanya di ekosistem,” tambahnya.
Di hari (26/2) ini saja, Barantan melepas ekspor sarang walet sebanyak 623 kg dengan nilai ekspor Rp 26,8 miliar. Nilai ekspor sarang walet merupakan tertinggi dibanding 9 komoditas lain yang dilepas hari ini.