Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bangladesh Sudah Pesan 450 Gerbong Kereta dari INKA
9 Maret 2017 9:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Bangladesh adalah salah satu negara yang telah membeli gerbong kereta buatan PT Industri Kereta Api dengan jumlah yang cukup banyak. Bangladesh mulai membeli gerbong kereta INKA pada tahun 2012 dengan jumlah 50 unit.
ADVERTISEMENT
Kemudian kontrak pembelian dilanjutkan lagi di tahun 2014 dengan jumlah 150 unit. Tahun ini Bangladesh memesan kembali 250 unit. Total seluruhnya mencapai 450 unit.
"Untuk Bangladesh sudah lama (memesan gerbong kereta INKA) untuk peremajaan kereta. Tahun 2012 itu 50 kereta, tahun 2014 kita dapat 150 kereta, dan di tahun ini kita sudah dapat 250 kereta," kata Senior Manager Secretary, Public Relation dan CSR PT INKA, Cholik Mochamad Zam-Zam kepada kumparan, Kamis (9/3).
Ada alasan khusus mengapa Bangladesh membeli gerbong kereta buatan INKA. Menurut Cholik gerbong kereta INKA memiliki kualitas mumpuni dengan harga bersaing. Selain itu suku cadang yang ditawarkan INKA jauh lebih kompetitif dibandingkan gerbong kereta buatan negara lain yang juga mereka pakai.
ADVERTISEMENT
"Bangladesh menyatakan produk INKA lebih unggul baik dari kekuatan maupun dari after sales. Ternyata dari China, after salesnya sangat tinggi secara pengeluaran 1 tahun bisa 2 kali lipat dari INKA," ucapnya.
Itulah mengapa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajed bertemu langsung Presiden Joko Widodo dan meminta INKA kembali memasok 250 gerbong kereta mulai tahun ini. Menurut Cholik, kontrak pengadaan 250 gerbong kereta dari Bangladesh tahun ini mencapai Rp 1,4 triliun. Harga setiap gerbong kereta INKA yang dikirim ke Bangladesh Rp 6 miliar.
"Sehingga Perdana Menteri Bangladesh sudah turun dan bertemu Presiden Joko Widodo dan sepakat dilanjutkan kontrak ketiga untuk pengadaan 250 gebong kereta itu," seru Cholik.