Bank Dunia Beri Pinjaman Rp 9,1 Triliun untuk RI

23 Juni 2018 11:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
World Bank  (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
World Bank (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Bank Dunia kembali memberikan pinjaman total sebesar USD 650 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun (kurs Jisdor Rp 14.102) untuk memperbaiki nutrisi bagi jutaan anak dan sistem irigasi modern bagi ratusan ribu petani di Indonesia. Adapun pinjaman tersebut dibagi dalam dua sektor.
ADVERTISEMENT
Pinjaman pertama senilai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun untuk program 'Investing in Nutrition and Early Years' akan turut mengurangi stunting atau masalah kekurangan gizi pada anak dengan meningkatkan akses layanan utama, seperti kesehatan, gizi, hingga pendidikan dan sanitasi bagi ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun.
Pinjaman kedua tercatat sebesar USD 250 juta atau Rp 3,5 triliun untuk mendanai 'Proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation' yang memberi manfaat bagi sekitar 887.000 keluarga petani melalui sistem irigasi yang lebih andal dan tahan iklim.
Pembiayaan ini merupakan bagian dari Agenda Reformasi Nasional yang sedang berjalan dengan memberi fokus pada desentralisasi, demokratisasi, dan modernisasi dan didasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan irigasi partisipatif.
ADVERTISEMENT
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo Chaves mengatakan, pihaknya menyambut baik investasi penting dari pemerintah Indonesia untuk infrastruktur dan modal manusia. Ini karena kedua hal tersebut dinilai sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
"Jika negara melakukan investasi pada dua prioritas ini sekarang, masa depan Indonesia akan lebih menjanjikan,” ujar Chaves dalam keterangan resmi, Sabtu (23/6).
Alih fungsi lahan pertanian (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Alih fungsi lahan pertanian (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Dia menjelaskan, pendanaan Bank Dunia juga akan dilengkapi dengan berbagi pengetahuan penting, termasuk praktik terbaik dan pelajaran dari seluruh dunia yang akan membantu upaya mengurangi stunting dan meningkatkan irigasi yang lebih efektif.
Stunting adalah salah satu tantangan paling mendesak di Indonesia dan menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Lebih dari 1 dari setiap 3 anak Indonesia berusia di bawah lima tahun, mengalami stunting. Jumlahnya hingga saat ini hampir mencapai 9 juta anak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, 2 dari 3 anak tidak menyelesaikan paket imunisasi lengkap di tahun pertama dan kedua. Penggunaan suplemen zat besi dan obat cacing juga rendah, masing-masing pada angka 33% dan 26%.
Chaves juga menjelaskan, indonesia menjadi negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, 60% penduduk miskin (penghasilan kurang dari USD 1,25 atau Rp 17.600/hari) bergantung pada pertanian untuk penghasilan mereka. Perbaikan irigasi di bidang pertanian sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan negara ini.
"Proyek irigasi baru akan memberi fokus pada rehabilitasi dan modernisasi sistem drainase pada hampir 300.000 hektare lahan dan akan mendukung manajemen dan implementasi proyek secara keseluruhan, yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan efektivitas biaya," jelasnya.
ADVERTISEMENT