Banyak Pohon Berusia Tua, Produksi Kakao Lokal Jadi Tak Maksimal

4 September 2019 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
biji kakao Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
biji kakao Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) mencatat mayoritas pohon kakao di Indonesia berusia tua. Imbasnya, produksi kakao dalam negeri terus menurun.
ADVERTISEMENT
"Udah (usia) 30 tahun ke atas semua. 90 persen ada hampir semua," ujar Ketua Umum AIKI, Piter Jasman, usai gelaran FGD bersama di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (4/9).
Piter menjelaskan pohon kakao yang sudah memasuki masa tua memang berdampak pada produktivitas yang menurun. Jika dahulu dalam satu hektare (ha) pohon mampu memproduksi 1 ton biji kakao, saat ini hanya sekitar 300 kg saja.
Untuk itu, pihaknya meminta perhatian serius dari pemerintah. Hingga saat ini, Indonesia merupakan salah satu produsen biji kakao terbesar dunia dengan produksi rata-rata 350 ribu - 400 ribu ton per tahun.
Buah kakao di Dusun Kakao Banyuwangi Foto: Joseph Pradipta/kumparan
"Lama-lama industrinya makin turun jadi negara impor. Di mana dulu Indonesia negara pengekspor kakao ya. Dengan permintaan naik terus satu hari bisa jadi negara pengimpor karena tidak semua negara bisa tanam kakao tapi Indonesia bisa dari Sabang sampai Merauke," tuturnya..
ADVERTISEMENT
Pemerintah harusnya sudah mulai replanting kakao berusia tua. Dengan begitu, produksi biji kakao di masa depan bisa tetap terjaga.
"Enggak usah (perluasan lahan) yang ada aja produktivitasnya dinaikkan. Pendapatan petani bisa naik," tutupnya.