Kadin: Investasi di Perkebunan Kakao Masih Kecil

4 September 2019 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Monitoring kualitas bibit kakao oleh Tim Balai Karantina Pertanian, Kendari, Sulawesi Tenggara Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Monitoring kualitas bibit kakao oleh Tim Balai Karantina Pertanian, Kendari, Sulawesi Tenggara Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong peningkatan produksi komoditas kakao dalam negeri. Ini sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai ekspor sekaligus mencukupi kebutuhan industri lokal.
ADVERTISEMENT
Vice Chairman Food Processing dan Livestock Industry Kadin Indonesia, Juan Permata Adoe, mengatakan kondisi perkebunan kakao di Indonesia butuh perhatian serius dari pemerintah.
"Nah ini kita menurut saya memang harus ada investasi. Kalau pemerintah melakukan replanting, tapi kalau semua duit pemerintah mungkin dari sisi anggaran sulit," katanya saat ditemui di sela-sela Forum Grup Diskusi Permasalahan Industri Kakao di Indonesia dan Cara Mengatasinya Serta Prospek Kedepan Tahun 2045, Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Petugas Balai Karantina Pertanian Kendari cek kondisi fisik bibit kakao usia 3 bulan, Rabu (8/8/2018). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Juan melanjutkan hingga kini belum banyak Industri olahan kakao yang tertarik untuk berinvestasi di perkebunan. Mayoritas perkebunan kakao masih dikelola oleh petani secara perorangan dan kondisinya memprihatinkan.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, sebesar 97 persen lahan kakao di Indonesia dikelola oleh petani. Sementara pemerintah hanya 1 persen dan swasta 2 persen.
ADVERTISEMENT
"Jadi mustinya industri masuk ke hulu. Masih kecil (investasi). Dia (ada investasi) membina petani-petani bahan baik yang bagus-bagus dia bisa ekspor ke Swiss," lanjutnya.