BCA Cetak Laba Rp 12,9 Triliun, Naik 12,6 Persen

24 Juli 2019 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba Rp 12,9 triliun pada semester I 2019. Angka ini naik 12,6 persen dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,4 triliun. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan laba perseroan antara lain ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional BBCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya sebesar persen 16,1 persen menjadi Rp 34,2 triliun pada semester I 2019, dari Rp 29,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Selama semester I 2019, pendapatan bunga bersih BBCA naik 13,1 persen menjadi Rp 24,6 triliun. Adapun pendapatan operasional lainnya tumbuh 24,5 persen menjadi Rp 9,6 triliun pada semester I 2019.
"BCA melihat adanya pemulihan kredit investasi sejak 2018 dan terus berlanjut pada semester I 2019. Hal ini merupakan indikator positif bagi iklim usaha dan ekonomi dalam jangka panjang,” ungkap Jahja di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (24/7).
Pada semester I 2019 portofolio kredit meningkat 11,5 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 565,2 triliun. Kredit korporasi tumbuh 14,6 persen yoy menjadi Rp 219,1 triliun dan kredit komersial serta UKM meningkat 12,5 persen yoy menjadi Rp 189,2 triliun. Sementara itu, kredit konsumer meningkat 6,4 persen yoy menjadi Rp 152,0 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit beragun properti tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp 90,7 triliun. Kredit kendaraan bermotor turun 1,5 persen yoy menjadi Rp 48,2 triliun, dipengaruhi oleh penurunan pembiayaan kendaraan roda dua.
Suasana pemaparan kinerja keuangan BCA Semester I 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/
Sementara itu, saldo outstanding kartu kredit tumbuh 6,0 persen yoy menjadi Rp 13,1 triliun pada Juni 2019. Di periode yang sama, pembiayaan syariah meningkat 4,3 persen yoy menjadi Rp 4,9 triliun. Dari sisi dana pihak ketiga, BCA mencatat pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 5,9 persen yoy menjadi Rp 510,4 triliun, sejalan dengan kuatnya peningkatan jumlah transaksi khususnya pada e-channels.
ADVERTISEMENT
Menurut Jahja, CASA tetap menjadi inti dana pihak ketiga BCA dan berkontribusi sebesar 75,7 persen dari total dana pihak ketiga. Sementara itu, dana deposito meningkat 18,1 persen yoy menjadi Rp 163,5 triliun. Total dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 673,9 triliun, tumbuh 8,6 persen yoy.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah) saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
Di sisi lain, rasio kecukupan modal (CAR) dan kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat masing-masing sebesar 23,6 persen dan 79,0 persen. Selain itu rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 1,4 persen. Sedangkan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) berada pada level 183,7 persen. Sedangkan rasio pengembalian terhadap aset (ROA) tercatat sebesar 3,7 persen.
“BCA akan terus berinovasi dan beradaptasi sejalan dengan perubahan perilaku nasabah dan pertumbuhan e-commerce. Kami terus melihat pertumbuhan, baik dari segi jumlah nasabah, jumlah transaksi, maupun nilai transaksi," tandasnya.
ADVERTISEMENT