BCA Mau Tambah Akuisisi Bank

21 Agustus 2019 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers PT BCA Tbk dalam Public Expose 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/8). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers PT BCA Tbk dalam Public Expose 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/8). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) saat ini sedang mencari tambahan satu lagi bank yang mau diakuisisi. Sebelumnya, BCA telah mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur BCA Rudy Susanto mengatakan, akuisisi itu diperlukan agar BCA bisa memenuhi Rencana Bisnis Bank (RBB) sesuai instruksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mensyaratkan akusisi dua bank.
"Kami harus punya full control. Makanya, kami punya intensi untuk ambil dua bank dari awal," ujar Rudy di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/8).
Ia menambahkan, nantinya perbankan yang diakuisisi itu bakal ditempatkan menjadi anak usaha BCA di sektor keuangan digital. Namun sayangnya, pihaknya belum bisa merinci pasti hasil penjajakan yang dilakukan.
"Kami pikir nanti akan fokus pada virtual bank only. Kami tetap cari dengan size tepat dan harga yang pas," imbuh dia.
Dalam paparan Public Expose 2019, BCA mengemukakan kinerja positif dalam berbagai segmen termasuk kredit. Pada semester I 2019, BCA mencetak pertumbuhan laba sebesar 12,6 persen menjadi Rp 12,9 triliun. Jumlah itu naik dari sebelumnya Rp 11,4 triliun (yoy).
Kondisi ATM BCA di Plaza Indonesia. Foto: Moh Fajri/kumparan
Pendapatan operasional BCA tercatat Rp 34,2 triliun di semester I 2019. Nilainya naik dibanding periode sama tahun sebelumnya yaitu Rp 29,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan signifikan juga ditunjukkan dari portofolio kredit yang meningkat 11,5 persen (yoy) menjadi Rp 565,2 triliun. Kredit korporasi tumbuh 14,6 persen (yoy) menjadi Rp 219,1 triliun dan kredit komersial dan UKM meningkat 12,5 persen (yoy) menjadi Rp 189,2 triliun.
Kredit konsumer juga meningkat di angka 6,4 persen menjadi Rp 152,0 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit beragun properti tumbuh 11,2 persen menjadi Rp 90,7 triliun. Hanya saja, kredit kendaraan bermotor turun 1,5 persen menjadi Rp 48,2 triliun, dipengaruhi oleh penurunan pembiayaan kendaraan roda dua.
Ke depan, pihaknya mengaku akan terus menggenjot kinerja dengan melakukan berbagai transformasi yang adaptif terhadap perkembangan digital. Misalnya saja, di bidang e-commerce.
"(Kami) Terus merespons lingkungan bisnis yang dinamis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian serta tetap berinovasi dan beradaptasi untuk menyesuaikan perubahan perilaku nasabah, perkembangan teknologi dan pertumbuhan e-commerce," tandasnya.
ADVERTISEMENT