BEI soal Rencana Lion Air Jual Saham: Tim Mereka Sudah Datang ke Bursa

21 Maret 2019 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Lion. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Lion. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan Indonesia, Lion Air, dilaporkan akan menjual sebagian sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Aksi korporasi itu akan dilakukan melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering atau IPO.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, tim Lion Air memang telah menghadiri IPO Master Class yang diadakan di bursa.
“Kegiatan ini dirancang untuk menyiapkan tim dari calon emiten untuk melakukan IPO. Khususnya yang telah memiliki rencana yang matang utk segera go public,” katanya kepada kumparan, Kamis (21/3).
Nyoman menjelaskan, kelas tersebut khusus dirancang dg memberikan materi secara komprehensif dan melibatkan profesi penunjang pasar modal sebagai pembicara. Menurutnya, tim dari Lion mengikuti acara tersebut pada semester 2 tahun 2018 lalu.
Meski demikian, lanjutnya, hingga kini Lion Air belum menyerahkan kelengkapan dokumen untuk pelaksanaan IPO tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna. Foto: Selfy Momongan/kumparan
“Pada saat ini, dokumen secara resmi belum diterima Bursa,” ujarnya. Dia menambahkan, sangat menyambut baik apabila Perseroan segera merealisasikan rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Lion Air akan menjual sebagian saham mereka dengan target raihan dana sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Laporan itu menyebutkan, Lion Air telah menjalin kerja sama dengan beberapa penasihat keuangan dan investasi, untuk memuluskan rencana tersebut. “Targetnya segera, bisa dilakukan tahun ini,” tulis Reuters.
Rencana Lion Air melantai di bursa, sebenarnya sudah muncul sejak lama, setidaknya pada 2014 silam. Saat itu, perusahaan berencana melepas 30 persen saham dengan target dana sekitar Rp 10 triliun.
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain untuk pengadaan pesawat yang selama ini dilakukan cukup agresif, dana tersebut akan digunakan untuk membangun bandara terpadu di Lebak, Banten. Tapi rencana pembangunan bandara tersebut, hingga kini tak jelas kelanjutannya.
ADVERTISEMENT
Lion Air bersama maskapai lain di bawah Lion Group, yakni Batik Air dan Wings Air, saat ini merupakan penguasa pangsa pasar terbesar di industri penerbangan nasional. Dengan armada sebanyak 326 pesawat, Lion menguasai 50 persen pasar.
Tapi pada sisi lain, Lion Air memiliki kinerja buruk dalam hal on time performance di antara maskapai nasional lainnya.