Belanda Bakal Bantu Petani RI Hasilkan Kelapa Sawit Berkualitas

7 Oktober 2019 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berbincang saat tiba di Istana Presiden di Bogor. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berbincang saat tiba di Istana Presiden di Bogor. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di sektor kelapa sawit. Rutte mengatakan kerja sama ini berpeluang besar bagi dua negara, di tengah kebijakan Uni Eropa yang memboikot kelapa sawit Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rutter mengatakan, kerja sama tersebut yakni pemberian bantuan dari Pemerintah Belanda dalam membantu para petani menghasilkan kelapa sawit yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Saya juga juga membahas isu yang kompleks seperti kelapa sawit dan produksi yang berkelanjutan. Kami berupaya untuk mengubah situasi kompleks ini menjadi peluang," kata Mark dalam konferensi pers di Istana Bogor, Senin (7/10).
"Seperti yang tadi MoU baru saja ditandatangani. Dan MoU tersebut akan fokus pada pengembangan kapasitas petani skala kecil," lanjutnya.
Buruh memanen kelapa sawit di Desa Sukasirna, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa kerja sama dengan Belanda cukup penting karena negara kincir angin itu merupakan mitra kedua terbesar Indonesia dalam bidang perdagangan.
"Ini juga bisa langsung dilihat dari angka, misal angka perdagangan. Belanda merupakan mitra kedua terbesar perdagangan kita dengan Eropa. Dan angka, data yang ada di kita 2018 itu lebih dari USD 5 miliar. Kalau diurut dari semua negara di dunia maka Belanda adalah nomor 15," jelas Retno.
ADVERTISEMENT
Sementar itu, Joko Widodo mengatakan kerja sama RI-Belanda ini juga mencakup realisasi perjanjian kedua negara pada 26 September lalu. Dalam kerja sama itu, Belanda berkomitmen akan membantu mengembangkan hasil olahan kelapa sawit dari Indonesia.
Kelapa sawit di kebun Sawindo Kencana. Foto: Marcia Audita/kumparan
"Saya juga menghargai kerja sama yang baru saja ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda di New York tanggal 26 September 2019 yang lalu mengenai pengembangan kapasitas petani kecil sawit untuk menghasilkan kelapa sawit yang lestari," jelasnya.
Selain kerja sama di bidang perdagangan, Jokowi juga mengajak pemerintahan Belanda agar bisa memperkuat hubungan kemitraan baik di bidang infrastruktur, maritim, hingga sumber daya manusia.
"Saya sampaikan kepada Perdana Menteri Rutte bahwa lima tahun ke depan saya akan memberikan prioritas pada pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu pendidikan yang sangat penting artinya terutama pendidikan vokasi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT