Beli Kapal Ikan dan Bangun Pusat Hilirisasi, BUMN Ini Siapkan Rp 200 M

25 Februari 2019 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal nelayan berlabuh di Muara Baru. Foto: Rivi Satrianegara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal nelayan berlabuh di Muara Baru. Foto: Rivi Satrianegara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar guna mendukung penangkapan ikan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Sejak fokus bisnis Perinus sebagai BUMN yang mengelola perikanan tangkap, pihaknya akan menggenjot hilirisasi di sektor perikanan tangkap.
“Tahun ini, yang jadi fokus kita itu banyak sekali. Salah satu yang utama adalah menggenjot hilirisasi. Capex kami sekitar Rp 200 miliar,” kata Direktur Utama Perinus, Dendi Anggi Gumilang, saat ditemui di Sekolah Tinggi Perikanan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/6).
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat ikan hasil tangkapan mereka di Kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara (13/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk mendorong hilirisasi dan mendongkrak nilai tambah produk perikanan, beberapa rencana kerja tengah dilakukan. Upaya tersebut di antaranya membuat produk makanan ringan dari bahan baku ikan, membangun Perinus Fisheries Centre di Muara Baru, Jakarta Utara yang menggabungkan produk hulu-hilir perikanan, serta meluncurkan restoran masakan laut premium di Jakarta pada semester-I 2019.
ADVERTISEMENT
“Intinya kami mengarah pada penambahan nilai atau side value dari perikanan tangkap tadi,” katanya.
Selain itu, Perinus juga akan menambah sebanyak 7 kapal baru berukuran 70-150 gross ton (GT). Keberadaan kapal ini diharapkan mampu menambah jumlah tangkapan ikan di 2019.
Adapun wilayah penangkapan Perinus tersebar di beberapa lokasi, seperti Benoa (Bali), Ambon, Tual, dan Biak. Pihaknya juga akan melakukan penambahan sejumlah kerja sama operasional kapal ikan di tahun ini.
“Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 33 unit kapal yang kami gunakan untuk menangkap ikn. Selain dari hasil tangkapan kapal, produksi kami juga bersumber dari kemitraan nelayan lewat program perikanan inti rakyat (PIR),” tutupnya.