news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berstatus HTI Milik Sukanto Tanoto, Lahan Ibu Kota Baru Siap Digunakan

18 September 2019 18:02 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Lahan ibu kota baru di sebagian wilayah Kalimantan Timur, disebut-sebut masih berstatus Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dimiliki miliarder Sukanto Tanoto. Meski demikian, lahan tersebut bisa diambil alih dari pendiri kelompok bisnis Royal Golden Eagle (RGE) itu, untuk digunakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia MS Hidayat. Menurutnya, sebagian besar lahan ibu kota baru sudah tidak ada permasalahan.
"Saya baru dikasih tahu resmi bahwa tanah itu sebagian besar tanah HTI miliknya Sukanto Tanoto. HTI yang setiap saat bisa diambil oleh pemerintah. Tadi statement kedua menteri (Menteri ATR dan Menteri PPN/Kepala Bappenas) kepada saya. Jadi setiap saat dibutuhkan bisa dikembalikan. Jadi enggak ada masalah dengan tanah," katanya saat ditemui di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (18/9).
Sebelumnya Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, menjelaskan soal status lahan ibu kota baru, di acara yang sama.
Hidayat menambahkan, meski lahan ibu kota baru masih dikuasai Sukanto Tanoto, telah ada kesepakatan bahwa tanah tersebut menjadi milik pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Jadi itu sebagian besar itu tanah HTI yang dikuasai Tanoto, namun sudah ada kesepakatan tanah bisa diambil kembali oleh pemerintah," katanya.
Jembatan Mahkota II Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Dengan demikian, ia pun optimistis pembangunan ibu kota baru dapat mulai dibangun tahun 2024. Hanya saja ia mengingatkan untuk tanah-tanah yang belum dikuasai oleh pemerintah sebaiknya sudah dikunci dahulu agar tidak terjadi spekulasi.
"Dan tanah harus di-freeze harganya kalau itu disepakati investor. Jangan kita disuruh membeli spekulasi," katanya.
Sukanto Tanoto merupakan pengusaha sukses asal Medan. Ia mendirikan bisnis di bawah bendera Royal Golden Eagle yang dulu bernama Raja Garuda Mas. Ia lahir di China pada tahun 1949.
Pada tahun 2013, dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan nilai aset sebesar USD 2,3 miliar. Berawal sebagai pemasok peralatan dan kebutuhan bagi perusahaan minyak negara Pertamina, Sukanto Tanoto merintis usaha di bidang kehutanan pada tahun 1972.
ADVERTISEMENT