Berusia 95 Tahun, PLTA Bengkok Masih Aktif Suplai Listrik ke Bandung

20 Oktober 2018 13:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa pipa saluran air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa pipa saluran air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok di Dago Bandung yang dibangun pemerintah Belanda pada tahun 1923 hingga kini masih beroperasi memproduksi listrik untuk disalurkan ke sebagian daerah Bandung. Jika dihitung, PLTA Bengkok sudah berumur 95 tahun atau nyaris seabad.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data PT Indonesia Power selaku pengelola mencatat, produksi listrik PLTA Bengkok di tahun 2015 sebanyak 11,99 Mega Watt (MW), di tahun 2016 sebanyak 15,88 MW, dan 2017 sebanyak 14,58 MW.
“Kapasitas terpasang mesin PLTA Bengkok ini sekitar 3x1,5 MW,” kata Supervisor Senior PLTA Bengkok, Ahmad Zainuddin di lokasi, Sabtu (20/10).
Pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Dia menambahkan, turbin dan generator yang digunakan saat ini di PLTA Bengkok masih merupakan mesin peninggalan pemerintah Belanda. Pihaknya enggan melakukan modernisasi mesin karena PLTA Bengkok adalah warisan budaya.
“Alhamdulillah walaupun mesin sudah tua tapi masih beroperasi maksimal. Kalau ada kerusakan kami hanya melakukan rekondisi,” ucapnya.
Ahmad mengungkapkan untuk membuat turbin dan generator PLTA Bengkok tetap prima, pihaknya memiliki 3 periode perawatan rutin, yakni tiap bulan, tiap tahun, dan tiap 5 tahunan. Perawatan yang dilakukan antar periode berbeda.
ADVERTISEMENT
“Misal perawatan tiap bulan itu yang kecil-kecil saja, tiap 5 tahunan itu misal agak besar. Tapi kami tetap tidak melakukan modernisasi,” ucap Ahmad.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung.
 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Menurut dia, sumber energi primer PLTA Bengkok berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung. Namun sebelum diolah menjadi listrik, air dari DAS Cikapundung dihimpun terlebih dulu dalam kolam pengendap.
“Kolam pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan lumpur dan kotoran dalam air, sebelum air didistribusikan ke PLTA Bengkok,” paparnya.