Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BI: Perlu Waktu untuk Menurunkan Defisit Transaksi Berjalan
15 November 2018 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun demikian, CAD pada kuartal III 2018 justru membengkak hingga USD 8,8 miliar atau 3,37 persen terhadap PDB. Angka ini melebar dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3 persen terhadap PDB maupun periode yang sama tahun lalu sebesar 1,65 persen terhadap PDB.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya akan tetap fokus menurunkan CAD. Namun dia mengakui, dalam jangka pendek ini masalah CAD adalah aliran modal asing, akibat kondisi global yang masih dipenuhi ketidakpastian.
"Masalahnya jangka pendek ini aliran modal asingnya itu karena kondisi global sedang diliputi ketidakpastian," ujar Perry di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Kamis (15/11).
Meski demikian, Perry bilang, bank sentral akan tetap fokus menurunkan CAD, meskipun dampaknya baru akan terasa dalam beberapa waktu ke depan. BI dan pemerintah juga akan tetap berkoordinasi untuk menurunkan CAD.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah menempuh sejumlah langkah menurunkan CAD, kami juga demikian. Kan langkah-langkah ini perlu waktu bisa berdampak ke CAD. Perlu waktu," jelasnya.
Perry menuturkan, pihaknya juga telah mengambil sejumlah langkah untuk menurunkan CAD. Salah satunya adalah menaikkan suku bunga acuan.
Selanjutnya, BI juga meningkatkan fleksibilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesuai dengan mekanisme pasar.
"Dan karenanya ini bagian dari proses penyesuaian dari neraca transaksi berjalan, rupiah bergerak sesuai mekanisme pasar, fleksibilitas ini dapat mendorong ekspor, mengurangi impor, dan dapat menurunkan CAD," tambahnya.
Live Update