BI: Tiket Pesawat Sudah Sumbang Deflasi di Mei 2019

24 Mei 2019 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Tiket Pesawat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Tiket Pesawat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laju inflasi selama Mei 2019 diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan Ramadhan selama tiga tahun terakhir berturut-turut. Salah satunya didorong oleh tiket pesawat yang mulai menyumbang deflasi.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, inflasi selama Mei 2019 diperkirakan sebesar 0,47 persen secara bulanan (mtm) dan 3,1 persen secara tahunan (yoy). Hal ini berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) pekan keempat bulan ini.
"Hari ini SPH sampai pekan keempat, data-data inflasi lebih rendah Mei 2019 sebesar 0,47 persen (mtm), lebih rendah yang kami sampaikan kemarin. Inflasi Mei ini lebih rendah dari rata-rata tiga tahun terakhir yang sebesar 0,68 persen," ujar Perry usai Jumatan di Masjid Baitul Ihsan, BI, Jakarta, Jumat (24/5).
Beberapa komoditas mengalami penurunan harga atau deflasi, seperti bawang merah, beras, tomat sayur, hingga tarif tiket pesawat. Perry bilang, tarif tiket pesawat menyumbang deflasi sebesar 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
"Tarif angkutan udara juga turun, hitungannya ke inflasi itu minus 0,01 persen, deflasi. Kalau kemarin saya sampaikan di pekan ketiga naik, meski lebih rendah, sekarang sudah negatif. Ini merespons ketentuan pemerintah mengenai Tarif Batas Atas (TBA) angkutan udara," jelasnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo saat menjawab pertanyaan awak media mengenai perekonomian Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sementara komoditas lainnya yang masih menyebabkan inflasi atau mengalami kenaikan harga adalah cabai merah, bawah putih, daging ayam, dan telur ayam.
Tarif tiket pesawat yang mulai menyumbang deflasi ini merupakan pertama kalinya sejak November 2018. Secara rinci, inflasi kelompok transportasi tersebut utamanya disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara yang memiliki andil sebesar 0,05 persen terhadap total inflasi November.
Begitu juga pada Desember 2018 yang terjadi inflasi 0,62 persen (mtm). Tarif angkutan udara menjadi penyumbang inflasi terbesar kedua setelah pangan, dengan andil 0,19 persen terhadap inflasi umum.
ADVERTISEMENT
Di Januari 2019 yang mencatatkan inflasi 0,32 persen (mtm), tarif angkutan udara menyumbang inflasi 0,02 persen.
Sedangkan Februari 2019, meskipun tercatat deflasi 0,08 persen (mtm), namun tarif pesawat masih mencatatkan kenaikan harga dan menyumbang inflasi 0,03 persen.
Pada Maret 2019 yang mencatatkan inflasi 0,11 persen (mtm), kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,1 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,03 persen.
Adapun selama bulan lalu, tercatat inflasi sebesar 0,44 persen (mtm) dengan andil tarif angkutan udara sebesar 0,03 persen terhadap inflasi umum.
BPS juga mencatat rata-rata kenaikan harga tiket pesawat secara nasional mencapai 11 persen dari April 2018-April 2019 atau secara tahunan (yoy).
ADVERTISEMENT