Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
BI Usul Anggaran Penerimaan Operasional Capai Rp 29,1 Triliun di 2019
17 Oktober 2018 13:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mengusulkan anggaran penerimaan operasional dalam Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2019 sebesar Rp 29,1 triliun kepada Komisi XI DPR RI. Sementara anggaran pengeluaran operasional sebesar Rp 9,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai anggaran penerimaan operasional yang disampaikan tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 2,13 triliun atau 7,92 persen jika dibandingkan dengan penerimaan operasional 2018 yang sebesar Rp 26,9 triliun.
Sementara anggaran pengeluaran operasional tahun depan sebesar Rp 9,9 triliun tersebut nail Rp 396 miliar atau 4,16 persen dari tahun ini yang sebesar Rp 9,5 triliun.
“Untuk anggaran pengeluaran operasional 2019 naik Rp 396 miliar atau 4,16 persen dibanding dengan nilai anggaran pengeluaran operasional 2018 yang sebesar Rp 9,5 triliun,” ujar Perry di Gedung DPR RI, Rabu (17/10).

Dia mengungkapkan, untuk anggaran penerimaan operasional BI pada tahun depan terdiri dari hasil pengelolaan aset valuta asing (valas) yang sebesar Rp 28,97 triliun, meningkat Rp 2,18 triliun atau 8,14 persen dibandingkan dengan hasil pengelolaan aset valas tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 26,79 triliun.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, anggaran kegiatan operasional pendukung di 2019 diusulkan sebesar Rp 36 miliar, menurun Rp 5 miliar atau 13,29 persen dibandingkan dengan tahun ini yang tercatat sebesar Rp 41 miliar. Sementara penerimaan administrasi di 2019 adalah Rp 87 miliar, turun Rp 40 miliar atau 31,69 persen dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 127 miliar.
“Realisasi akan mencapai 100 persen sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. 2019 RATBI yang telah kami sampaikan masih didasarkan atas asumsi makro dalam RAPBN, yang tentu dengan melihat perekonomian terkini," jelasnya.