Biaya Kargo Udara Mahal, Pengusaha Logistik Pilih Sewa Pesawat

6 Februari 2019 15:54 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengusaha logistik yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia‎ (Asperindo) mengeluhkan mahalnya tarif kargo udara. Kenaikan sudah terjadi sejak Juni 2018.
ADVERTISEMENT
Ketua Asperindo, Muhammad Feriadi, mengatakan pihaknya mempertimbangkan menyewa pesawat (charter flight) sendiri untuk melayani pengiriman barang melalui kargo udara. Langkah itu dilakukan untuk menekan biaya operasional.
"Nanti kita akan lihat bahwa dengan menggunakan charter flight mudah-mudahan harganya jauh lebih bisa diterima oleh anggota," kata Feriadi di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2).
Menurut Feriadi, rencana penggunaan pesawat sewaan ketimbang penerbangan kargo reguler ini, masih dalam tahap pembahasan. Pihaknya juga masih melakukan penjajakan dengan beberapa maskapai khususnya mengenai harga sewa.
Sehingga sampai saat ini belum dapat dipastikan maskapai mana yang akan diajak bekerja sama dengan Asperindo. Meski demikian Feriadi mengakui bahwa Asperindo telah mempunyai koperasi dan bekerja sama dengan salah satu operator.
ADVERTISEMENT
Dengan penggunaan pesawat sewa, Asperindo berharap biaya logistik dapat ditekan. Dia mengatakan akan mengumumkan mengenai biaya setelah pembahasan dengan seluruh anggota serta maskapai selesai dilakukan.
"Seharusnya begitu (lebih murah) tapi saya belum bisa memberikan informasi detail. Targetnya harusnya sesegera mungkin. Tim kami sedang mendiskusikan," ujarnya.