news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bisnis Perikanan Lesu, Wali Kota Bitung Genjot Sektor Pariwisata

15 Oktober 2018 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Bitung Sulawesi Utara Maximiliaan Jonas Lomban di pembukaan Bursa Efek Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Bitung Sulawesi Utara Maximiliaan Jonas Lomban di pembukaan Bursa Efek Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pariwisata tengah menjadi sektor yang mulai menjadi perhatian khusus bagi Kota Bitung di Sulawesi Utara. Hal ini sekaligus menjadi obat penawar sementara di tengah lesunya industri pengolahan ikan.
ADVERTISEMENT
“Ekonomi kami turun, kami alihkan sebagian kegiatannya ke pariwisata jadi dua kegiatan besar perekonomian di Bitung ini kita sedang angkat,” ungkap Walikota Bitung Sulawesi Utara Maximiliaan Jonas Lomban saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia, di Main Hall BEI, Kawasan SCBD, Jakarta, Senin (15/10).
Untuk menggenjot sektor pariwisata, Jonas menerangkan akan mengusung tagline Bitung Bahari Berseri. Tujuan dari tagline ini tidak lain untuk mendorong sektor pariwisata Bitung kian berkembang.
“Ada 5 pesona pariwisata. Seperti pesona laut Selat Lembek 95 titik penyelaman spot diving, paling banyak mereka yang datang dari Eropa dan AS. Rate occupation di sana mencapai 70-80 persen,” tambahnya.
Taman Nasional Bunaken (Foto:  Flickr / Inti Bintang)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Nasional Bunaken (Foto: Flickr / Inti Bintang)
Di samping wisata bahari, ada pula pariwisata yang mengangkat pesona hutan yang menawarkan berbagai flora dan fauna khas Bitung.
ADVERTISEMENT
“Ada flora dengan hutan yang masih terpelihara, pesona fauna, ada dua endemik yang kita unggulkan tarsius spectrum dan monyet hitam Sulawesi. Kemudian ada anoa dan burung moleo,” katanya lagi.
Guna meningkatkan daya tarik wisatawan, Kota Bitung gencar menggelar media promosi yang menarik. Misalnya menampilkan film dokumenter terkait edukasi pengolahan ikan. Tak hanya itu, Kota Bitung juga mulai serius dikenalkan dengan pesona kultur, religi, dan sejarahnya.
“Orang bisa makan ikan kaleng tidak tahu bagaimana memrosesnya tangkapnya tuna di laut masuk ke cold storage jadi ikan kaleng itu kita buat dalam film pendek disajikan dalam wisatawan. Lima pesona ini yang kami jual sebagai destinasi wisata. Sekarang dari China datang. Paling banyak turis Eropa dan AS,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT