Bisnis Video Game Menjanjikan, Tahun 2017 Raup Pendapatan Rp 486 T

20 Maret 2018 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bermain Video Game (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bermain Video Game (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Dari tanggal 19 Maret sampai 23 Maret, semua pelaku industri video game global akan berkumpul di San Francisco untuk mengikuti acara Annual Game Developers Conference.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Statista, Selasa (20/3), acara ini akan dihadiri oleh lebih dari 26.000 peserta. Acara yang diselenggarakan oleh Jaringan Game UBM, merupakan forum terbesar untuk semua profesional yang terlibat dalam pengembangan dan pendistribusian video game.
Industri game sering kali hanya dilihat pada perangkat kerasnya. Selain itu, seringkali perdebatan hanya terjadi seputar game mana yang paling baik. Banyak orang tidak melihat keuntungan yang diperoleh melalui pengembangan perangkat lunak video game.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Entertainment Software Association (ESA) dan NPD Group, pendapatan perangkat lunak video game, termasuk pembelian dan langganan game, melebihi pendapatan perangkat keras.
Com-Ilustrasi Video Game (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Ilustrasi Video Game (Foto: Thinkstocks)
Data tersebut juga menunjukkan bahwa pendapatan keduanya mempunyai selisih yang cukup besar. Pada 2016, total revenue (pendapatan) dari industri video games di Amerika Serikat (AS) menyentuh USD 30,4 miliar atau sekitar Rp 410 triliun (kurs Rp 13.500).
ADVERTISEMENT
Sebagian besar justru disumbang dari revenue perangkat lunak yaitu sebesar USD 24,6 miliar, sedangkan penjualan perangkat keras hanya USD 5,8 miliar.
Hal tersebut juga terlihat pada 2017, total revenue industri game di AS mencapai USD 36 miliar atau sekitar Rp 486 triliun. Dari angka tersebut, penjualan perangkat lunak menyumbang lebih dari 80% revenue yaitu sebesar USD 29,1 miliar.