Bos Ovo soal Rumor Merger dengan Dana: Jangan Ada Spekulasi

24 September 2019 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi pembayaran digital Ovo. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pembayaran digital Ovo. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi Grab dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk menggabungkan atau merger dua penyedia layanan pembayaran digital: Ovo dan Dana. Upaya ini disebut untuk menyaingi sang kompetitor, GoPay, yang dimiliki Gojek.
ADVERTISEMENT
Merespons itu, Direktur Ovo, Harianto Gunawan, menekankan pihaknya akan segera memberikan pengumuman jika kepastian itu terjadi. Namun kini, Ia hanya mengimbau agar publik tidak terpancing mengikuti spekulasi-spekulasi sebelum adanya pengumuman resmi.
“Kalau ada announcement apapun, kami akan membuat announcement. Jangan ada spekulan-spekulan,” ujar Harianto ketika ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (24/9).
Sementara saat ini, Harianto mengatakan pihaknya lebih berfokus pada pengembangan inovasi dan penetrasi pasar keuangan digital.
“Ovo fokus melayani ke customer, customer centres. Dari kita punya partner, pelaku usaha,” imbuh dia.
Meski begitu, dia juga mengatakan tak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ekosistem yang ada di keuangan digital. Baik swasta ataupun platform bentukan pemerintah seperti Link Aja.
Aplikasi pembayaran digital Ovo. Foto: Jofie Yordan/kumparan
“Kolaborasi itu kami benar-benar berempat (Gopay, Dana, Master Card, sama Link Aja) tadi support inisiatif. Partnership yang kita lakukan,” ujarnya usai Indonesia Fintech Summit dan Expo 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters yang berasal dari sumber terdekat dengan isu ini, apabila terjadi kesepakatan, Grab bakal membeli saham mayoritas Dana yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Dana, yang juga didukung oleh Ant Financial milik Alibaba, kemudian dimerger dengan Ovo.
Grab dan Gojek merupakan dua startup teratas di Asia Tenggara. Mereka bersaing di sejumlah bidang, mulai dari transportasi online, pengiriman makanan, hingga pembayaran digital.
Penyatuan Dana dan Ovo berpotensi membuat dominasi Gojek di pasar pembayaran digital menjadi goyah. Ovo dan Gopay telah bersaing menjadi nomor satu di industri pembayaran digital sejak 2018, dengan Dana berada di bawahnya.
"Ini bagian dari pertempuran Grab-Gojek," kata salah satu sumber, seperti dikutip Reuters.
Sumber yang identitasnya dirahasiakan ini tidak menjelaskan berapa nilai kesepakatan merger ini. Ia juga tidak menyebut sudah sejauh mana pembicaraan antara Grab-Ovo dengan Dana.
ADVERTISEMENT
Sementara SoftBank, pemilik saham terbesar Grab, disebutnya menyetujui proposal merger tersebut. Rencana ini juga jadi salah satu topik diskusi CEO Masayoshi Son dengan pemerintah Indonesia, saat ia dan sejumlah petinggi Grab berkunjung ke Jakarta pada Juli 2019 lalu.