BPS: Industri Manufaktur Besar dan Sedang Melambat di Kuartal III

1 November 2018 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPS Konpers Inflasi Oktober 2018 (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BPS Konpers Inflasi Oktober 2018 (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada kuartal III-2018 naik sebesar 5,04 persen. Namun demikian, kenaikannya melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,46 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun industri yang mengalami penurunan produksi terbesar di kuartal III adalah industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 22,31 persen. Disusul oleh jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, turun 14,61 persen.
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia juga turun 8,72 persen. Selanjutnya, industri pengolahan lainnya turun 1,32 persen.
Namun, beberapa industri juga mengalami kenaikan. Industri pakaian jadi naik 23,13 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik naik 18,84 persen; dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki naik 14,75 persen.
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
"Sedangkan industri yang mengalami penurunan secara kuartalan terbesar selama periode tersebut yaitu industri kulit, barang, dari kulit dan alas kaki, yaitu turun 10,62 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Kamis (1/11).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, provinsi yang mengalami pertumbuhan produksi IBS tertinggi adalah Aceh yaitu 48,51 persen (yoy). Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni Sumatera Selatan yaitu turun 33,71 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal III pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Lampung, yaitu naik 29,53 persen. Sementara provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Maluku Utara, yaitu turun 18,71 persen.